Persatuan Islam atau yang dikenal dengan sebutan Persis usianya kini hampir memasuki satu abad. Dibentuk pada tanggal 12 September 1923 di Kota Bandung. Tampilnya Persis dalam pentas sejarah di Kota Bandung telah memberikan corak dan warna baru dalam gerakan pembaharuan pemikiran Islam. Berangkat dari keprihatinan menyaksikan kondisi umat Islam Indonesia yang terpuruk, akibat telah jauh menyimpang dari ajaran Rasulnya. Persis dengan gerakannya ‘kembali kepada Quran dan Hadits’ berupaya mengembalikan umat kepada ajaran Alloh dan Rasulnya dalam rangka tatbiqusyariah (penegakkan syariat Islam) di dalam seluruh aspek kehidupan.
Karena kota Bandung menjadi tempat kelahiran organisasi ini, maka tidak heran dinamisasi dan harmonisasi gerakan jamiyyah ini lebih terasa di kota ini. Kota Bandung dianggap sebagai ‘cikal bakal, wajah, etalase, cerminan dan ibu kota’ nya Persis.
Untuk memenuhi proses regenerasi dan penyegaran tasykil kepengurusan serta untuk memenuhi amanat konstitusional, Pimpinan Daerah Persis dan Persistri Kota Bandung akan menggelar MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) pada hari Rabu, 28 Agustus 2019 di Gedung Pusdai Jabar Jalan Diponogoro No 63 Bandung.
Musda yang mengambil tema ‘Meningkatkan Soliditas Menuju Kebangkitan Jamiyyah’ ini akan dihadiri oleh 5000 an kader, anggota dan simpatisan. Sementara peserta Musda berjumlah sekitar 500 peserta. Yang lebih istimewa, Musda akan dihadiri oleh Ketua Umum PP Persis KH. Aceng Zakaria.
Menurut Ketua PD Persis Kota Bandung, H. Iman Setiawan Latief, SH, Persis telah lama hadir di Bandung, bekerjasama dengan warga masyarakat, stake holder serta pemerintah untuk membangun, membina dan mendidik masyarakat lebih baik lagi. Islam adalah rahmatan lil alamin, maka tebarkanlah kasih sayang ke sesama, sebarkan nilai-nilai kebaikan kepada masyarakat, tularkan virus-virus positif kepada rakyat.
Kami berharap dan memohon do'a serta dukungan dari warga masyarakat kota Bdg, agar pelaksanaan Musyda ini berjalan lancar, dan menghasilkan kebijakan serta keputusan yang sangat bermanfaat dan dapat dirasakan oleh anggota, simpatisan dan masyarakat kota Bandung.
Sedangkan Ketua PD Persistri Kota Bandung, Hj. Rohimah mengajak kepada seluruh warga Persistri turut serta mensukseskan Musda kali ini. Selain itu warga Persistri juga dihimbau perlunya meningkatkan kinerja individu pimpinan maupun anggota sebagai insan yang berakhlakul kharimah. Juga perlu meningkatkan pengetahuan, wawasan, kerjasama dan kebersamaan dalam mengemban tugas dalam mewujudkan tujuan jamiyyah.
Sementara itu Ketua Panitia Musda KH. Wawa Suryana Hidayat mengharapkan kehadiran peserta dan Peninjau dari 30 cabang Persis dan Persistri se-kota Bandung. Saya juga menghimbau kepada seluruh anggota dan simpatisan Persis serta otonom untuk menghadiri pembukaan Musda yang in syaa Allaah untuk taujihnya KH. A. Zakaria Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam. Sebagaimana tema Musda kali ini "Meningkatkan Soliditas Menuju Kebangkitan Jam'iyyah " dan " Soliditas Jam'iyyah dalam Mewujudkan Ketahanan Keluarga", kami berharap Musda ini menghasilkan Ketua Persis dan Ketua Persistri Kota Bandung yang mampu menjabarkan tema diatas. Dan menghasilkan tasykil yang berjiwa Satu rasa, Satu usaha, dan Satu suara. Tasykil yang memiliki dedikasi, loyalitas, dan integritas tinggi untuk memajukan jam'iyyah dengan ruhul jihad "Berjuang untuk meniadakan diri". Tasykil yang siap mengorbankan waktu, tenaga, harta dan jiwa untuk kebaikan islam dan kaum muslimin
Sebelum tahun 1991, dibentuklah Persis Bandung raya yang dikomandani oleh KH. Usman Sholehuddin. Dan sejak tahun 1991, PP Persis membentuk Pimpinan Daerah Persis Kota Bandung menyesuaikan dengan struktur pemerintahan. PD Persis Kota Bandung resmi berdiri dengan diketuai oleh Ustadz HM. Husein (1991-1995), kemudian pada Musda III terpilih KH. SZ. Rustaman Luqman (1995-1999 dan 1999-2003), lalu poada Musda IV terpilih Ustadz Drs. H. Anwaruddin (2003-2007 dan 2007-2011), dan pada Musda VI terpilih Ustadz H, Iman Setiawan Latief, SH (2011-2015 dan 2015-2019). PD Persis Kota Bandung kini bermarkas di Jalan Astanaanyar No. 310 Tegallega Bandung. (Muchsin al-Fikri/Kominfo)
