Jakarta – persis.or.id, Pimpinan Pusat Persis, Persistri beserta otonom lainnya menghadiri acara Musyawarah Besar (mubes) Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa, kamis-sabtu (8-10/02/2018), di hotel Grand Sahid Jaya – Jakarta.
Acara yang diselenggarakan oleh Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama antar Agama dan Peradaban dinilai sekretaris umum PP Pemudi Persis sebagai hal yang penting.
Mubes tersebut, menurutnya, menjadi momen perekat kerukunan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat beragam serta bisa rentan dengan perbedaan yang bisa berujung pada konflik.
“pemuka agama diharap dapat memberikan hasil musyawarah tentang kerukunan beragama”, ujar Inna, Jumat (09/02/2018).
Menurut Mega, sekretaris Umum PP Himi Persis, bahwa keragaman masyarakat menjadi nilai positif, sebagai bonus demografi bagi bangsa, namun bisa juga menjadi penghambat jika tidak ditata dengan baik.
“Untuk menjadi negara dengan jumlah penduduk beragam yang sangat besar ini, maka negara harus stabil”, Mega mengungkapkan.
Lanjutnya, kerukunan yang diharapkan itu adalah kerukunan yang dapat menimbulkan dialog genuin (asli, jujur) untuk membangun kemajuan Indonesia, menghargai perbedaan dalam keberagaman, serta tidak membenci orang lain yang berbeda.
Dalam acara itu dibahas poin-poin penting terkait kerukunan bangsa.
Pertama, Bagaimana pandangan umat beragama terhadap NKRI. Kedua, Bagaimana ciri pandangan Bhineka Tunggal Ika. Ketiga, Bagaimana pemerintah yang sah berdasarkan hasil pemilu.
Keempat, Apa saja prinsip-prinsip kerukunan antar beragama. Kelima, penyiaran agama dan pendirian rumah agama. Keenam, hubungan intra umat beragama, dan terakhir rekomendasi kerukunan terhadap faktor-faktor non-agama. (TS/TG)