Bandung - persis.or.id, Mengapa Persis dinilai berbeda? Pertanyaan semacam itu dijawab oleh ketua bidang dakwah PP Persis, KH. Zae Nandang, dalam Manasik Umroh - PT. Karya Imtaq pada hari sabtu (18/02/2017) di Hotel Grand Pasundan- Bandung.
Jika ada jamaah umroh yang tersesat, maka mudah dicari solusinya dan tak membahayakan kelak di akhirat. "Kalau tersesat di perjalanan, pasti bisa ketemu. Namun jika 'tersesat' dalam pelaksanaan ibadah, maka kami yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat", ungkap KH. Zae Nandang.
Perbedaan merupakan sebuah kewajaran, namun untuk urusan ibadah, jamiyyah Persatuan Islam komit untuk mengikuti apa-apa yang dicontohkan nabi Muhammad SAW. "Kami tak ingin beda, tapi ingin benar, meskipun harus berbeda. Dan benar itu, ukurannya dari Allah SWT", ujar KH. Zae Nandang. (HL/TG)