Bandung - persis.or.id, Dalam acara pembaruan kerjasama AMCF dan Persis hari rabu siang (10/8), ada 3 lembaga Ma'had Persis yang turut hadir dan menyampaikan progresivitasnya. Ketiga Ma'had itu adalah Ma'had Imarat, Ma'had Utsman bin Affan dan Ma'had Baiturrahman.
Mudir Ma'had Imarat Bandung, H. Haris Muslim, Lc. MA, menyampaikan bahwa Ma'had Imarat merupakan pionir ma'had Persis yang sudah berdiri sejak tahun 2000. Sampai tahun 2016, Ma'had Al-Imarat sudah meluluskan 27 angkatan. "Angkatan dan jumlah alumni Ma'had Imarat adalah masih yang tertinggi dibanding ma'had-ma'had Persis lainnya", ungkap H. Haris Muslim, Lc. MA. Dalam perjalanannya, Ma'had Imarat sudah meluluskan 1.034 orang mahasiswanya, sekitar 64 orang rata-rata lulusan tiap tahunnya dan tersebar ke berbagai daerah.
Mudir Mahad Utsman bin Affan, Drs. H. Fauzi Nurwahid, menyebutkan bahwa adanya Ma'had Utsman bin Affan ini menunjukan adanya perkembangan ma'had Persis yang berkedudukan di Jakarta. "Ma'had Utsman bin Affan sebagai Adik dari Mahad Imarat, berdiri 2 tahun setelah Ma'had Imarat yakni pada tahun 2002. Saat ini sudah meluluskan 560 alumni. Kebanyakan alumni luar persis (90%). Ma'had kami pun menjalin kerjasama dengan Ma'had non-Persis." papar beliau. Undangan dari PP Persis di acara pertemuan dengan AMCF ini sangat disyukuri pihak Ma'had. "Kami merasa gembira karena tahun ini secara langsung dilibatkan dalam penandatanganan MOU kerjasama AMCF dengan Persis", pungkasnya.
Terakhir, Mahad Tahfizd Baiturrahman - Padalarang. Tak banyak kata yang disampaikan oleh perwakilan Ma'had Baiturrahman. "Pertama kami sampaikan bahwa mudir kami sedang mengikuti karantina 40 hari program Tahfidz di Tasikmalaya. Saat ini santri Ma'had Baiturrahman berjumlah 25 orang. Semula kami menempati yang disewa, lalu beberapa waktu kemudian yang punya tempat dengan izin Allah mewakafkannya untuk Ma'had Baiturrahman. Di depan Ma'had kami ada sawah, harapannya muda-mudahan bisa kami beli", pungkasnya. (/TG)
Terakhir, Mahad Tahfizd Baiturrahman - Padalarang. Tak banyak kata yang disampaikan oleh perwakilan Ma'had Baiturrahman. "Pertama kami sampaikan bahwa mudir kami sedang mengikuti karantina 40 hari program Tahfidz di Tasikmalaya. Saat ini santri Ma'had Baiturrahman berjumlah 25 orang. Semula kami menempati yang disewa, lalu beberapa waktu kemudian yang punya tempat dengan izin Allah mewakafkannya untuk Ma'had Baiturrahman. Di depan Ma'had kami ada sawah, harapannya muda-mudahan bisa kami beli", pungkasnya. (/TG)
