Perwakilan Persis Mesir Siap Bantu Persis Go International

oleh Reporter

21 Agustus 2015 | 07:47

Keberadaan Persis kini tidak hanya berada di Nusantara. Persis melalui kader-kadernya juga sudah menginjakkan kakinya di Mancanagara. Salah satunya di Negeri Kinanah Mesir. Persis di Mesir mempunyai sejarah yang cukup panjang. Adalah Ust. Jazuli alumnus Pesantren Persis Bangil yang pertama kali meneratas jalan menuju Mesir untuk menimba ilmu di Universitas Al-Azhar yang tersohor ke seluruh penjuru dunia. Jejaknya kemudian dilanjutkan oleh Ust. Abu Bakar Yasin yang juga alumni Pesantren Persis Bangil. Pada saat kepemimpinan Persis dipegang oleh K.H. A. Latief Muchtar (1983-1997) dan beberapa tahun setelah itu, beliau sempat dipercaya menjadi Bidgar Hubungan Luar Negeri PP Persis yang pertama. Beliaulah yang menginisiasi bantuan-bantuan dari Timur Tengah khususnya untuk pengembangan Jam'iyyah Persis. Selain Ust. Abu Bakar Yasin, kader jebolan Al-Azhar yang cukup penting di Persis adalah K.H. Latief Muchtar dan istrinya ibu Aisyah. Ust. Abdul Latief Muchtar berangkat ke Mesir pertengahan tahun 1950-an. Sebelumnya, ia pernah Ketua RG (Rijalul-Ghad) di Pesantren Persis Pajagalan dan juga mantan Ketua Pemuda Persis. Sepulang dari Mesir tahun 1970-an, beliau berkiprah sangat serius di Persis mulai dari menjadi sekretaris K.H. E. Abdurrahman hingga dipercaya menjadi ketua umum tahun 1983 hingga wafat tahun 1997. Setelah masa Ust. Abdul Latief Muchtar inilah generasi muda yang menuntut ilmu di Mesir berbondong-bondong, terutama pada tahun 90-an. Alumninya sudah berkiprah juga di mana-mana seperti Dr. Arif Rahman Hakim yang sekarang tinggal di Maroko, Ust. Haris Muslim (Hubluneg PP Persis sekarang), dan sebagainya. Sudah ratusan alumni Persis yang menyelesaikan kuliahnya di Al-Azhar. Saat ini sekitar 66 orang yang masih menempuh studi di Mesir alumni dari berbagai Pesantren Persis. Hari Selasa, 18 Agustus 2015, para alumni bersama Ketua Perwakilan Persis Mesir Muhammad Irfan Abdurrahman (alumni Pesantren Persis 99 Rancabango) bersilaturahmi ke PP Persis dan diterima oleh Bidang Jam'iyyah PP Persis. Ketua Umum PP Persis, Prof. Maman Abdurrahman juga berkesempatan hadir. Beliau berpesan kepada para  mahasiswa yang masih berkuliah di Mesis untuk terus menempuh pendidikan hingga level yang paling tinggi di Mesir, karena Persis sangat butuh kader-kader yang berpendidikan tinggi. Lahan garapan dakwah saat ini sudah sangat kompleks dan membutuhkan kader-kader yang terdidik secara serius dalam berbagai disiplin ilmu. Persis juga dihadapkan pada tantangan ghazwul fikri (perang pemikiran) yang harus dihadapi kaum cerdik cendekia terdidik. Pertemuan ini sengaja direncanakan selain untuk mengeratkan silaturahmi alumni-alumni Pwk. Persis Mesir dengan PP Persis, juga untuk menyampaikan berbagai saran usulan kepada PP Persis menjelang Muktamar November 2015 di Jakarta yang akan datang. Di antara usulan yang disampaikan antara lain mengenai status “perwakilan” yang sebaiknya diubah menjadi “Pimpinan Cabang Istimewa” dengan mengakomodasi kekhasan anggota-anggota yang ada di Mesir. Sebab, para anggota Persis di Mesir umumnya para pelajar yang keberadaan mereka di Mesir berbatas waktu. Oleh sebab itu diperlukan perlakuan-perlakukan khusus, tanpa bermaksud meminta dianak-emaskan. Pola ini bisa juga diduplikasi di negara-negara lain di sana terdapat alumni atau anggota Persis. Selanjutnya, para aktivis Persis di Mesir ini juga siap dilibatkan untuk kepentingan-kepentingan Persis di sekitar Timur Tengah. Lebih jauh lagi, kader-kader Persis ini juga siap untuk membawa Persis ke kancah pergaulan internasional sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Selain siap berkontribusi dalam bidang keilmuan, mereka juga siap membantu urusan bisnis Persis yang memerlukan tenaga dan jejaring internasional, terutama yang ada di Timur Tengah. PP Persatuan Islam, dalam hal ini diwakili oleh Bidang Jam’iyyah, sangat menyambut baik usulan-usulan dari para aktivis Persis di Mesir dan alumni-alumninya yang sudah berkiprah kembali di tanah air. Secara khusus, Ust. Uus M. Ruhiyat yang juga anggota Dewan Hisban PP Persis berharap tradisi keilmuan mahasiswa Persis di Mesir terus dijaga misalnya dengan mempertahankan buhûts Islamiyyah, menulis, dan ikut membahas berbagai masalah aktual keagamaan yang tengah berkembang saat ini hingga suatu saat nanti para alumni Persis dari Mesir ini juga bisa mengisi kebutuhan terhadap ulama di masa-masa yang akan datang. Laporan: Naimullah Akhyar (Pwk. Persis Mesir). Diredaksi oleh persis.or.id
Reporter: Reporter Editor: admin