Pesan Dakwah K.H. Aceng Zakaria pada Kegiatan "Jimat" PC PERSIS Margaasih

oleh Reporter

19 November 2022 | 04:01

Bandung, persis.or.id - PC PERSIS Margaasih dan otonom kembali mengadakan kegiatan Ngaji Jumat (Jimat) bersama Ketua Dewan Hisbah dan Majelis Penasehat PP Persis, K.H. Aceng Zakaria dengan tema "Prinsip-Prinsip dalam Beribadah."

Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Pesantren PERSIS 45 Rahayu yang dimulai pukul 06.00 WIB (18/11/2022). Alhamdulillah, kajian pagi ini disambut antusias para jamaah yang berasal dari berbagai pimpinan jamaah se-Kecamatan Margaaasih.

Dalam tausiyahnya, K.H. Aceng Zakaria menyampaikan bahwa manusia dituntut untuk mengabdi dan berbakti kepada Allah. Meskipun kenyataannya masih banyak manusia yang tidak menyadarinya.

"Dari jumlah manusia di dunia sekitar 7 milyar yang memeluk Islam baru 1,2 milyar. Masih minoritasnya manusia yang sadar untuk mengabdi dan berbakti kepada Allah," ujarnya. K.H. Aceng Zakaria menambahkan bahwa kurangnya kesadaran menjadi alasan manusia untuk tidak beribadah kepada Allah. Padahal mereka diciptakan oleh Allah, diberikan rezeki oleh Allah, dan diatur waktu oleh Allah.

"Allah begitu serius mengurus manusia, segala kebutuhan manusia disediakan, jangankan bagi yang berusaha, untuk yang tidak berusaha juga oleh Allah disediakan rezekinya. Namun, banyak manusia yang tidak serius dalam mengabdi kepada Allah."

Selanjutnya, K.H. Aceng Zakaria menjelaskan bahwa Allah memerintah hambanya untuk beribadah demi keselamatan dirinya baik di dunia maupun di akhirat. Ibadah yang dilaksanakan harus semata karena Allah Swt. dan sesuai dengan ajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.

"Ibadah harus berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah, jangan bertitik tolak dari guru, mazhab, tempat, organisasi, akal, perasaan, dan tradisi."

K.H. Aceng Zakaria menerangkan perbedaan rumusan ibadah dan muamalah. Bahwa pokok asal dalam ibadah batal sampai ada dalil yang memerintahkan. Sementara pokok asal dalam muamalah sah sampai ada dalil yang membatalkannya atau mengharamkamnya.

"Dalam beribadah carikan dalil yang memerintah, jangan cari dalil yang melarang. Kalau dalam urusan keduniaan carikan dalil yang melarang, jangan cari dalil yang memerintahkan."

Lalu, K.H. Aceng Zakaria menyampaikan bahwa kesadaran dalam beribadah harus senantiasa dipupuk, supaya kita sadar untuk mengabdi dan berbakti kepada Allah. Salah satunya dengan menjadikan Al-Quran sebagai kurikulum hidup kita.

"Al-Qur'an itu kurukulum seumur hidup, programkan usia 615 tahun untuk belajar membaca Al-Qur'an beserta tajwidnya, usia 1545 belajar artinya dan isi kandungan Al-Qur'an 30 juz, sehingga pada usia 45 kita bisa tamat Al-Qur'an dan mengerti isi beserta artinya, dan pada usia 45—60 gunakan untuk mengulangnya."

Kegiatan Jimat ini merupakan program bulanan gabungan dari semua otonom PERSIS se-Margaasih yang dilaksanakan setiap Jumat pagi pekan ke-3. Berkenaan dengan kegiatan ini, KH. Aceng Zakaria menyampaikan kebanggaannya dan berpesan kepada para jamaah untuk senantiasa istiqamah.

"Alhamdulillah, bisa menghadiri pengajian ini menjadi kebanggaan saya, jamaah pengajian yang begitu banyaknya insya Allah akan banyak pengaruhnya dalam kehidupan kita sehari-hari, mudah-mudahan bisa dipertahankan dan ditingkatkan kesadaran untuk hadir pada pengajian ini," ungkap K.H. Aceng Zakaria.

[]

Kontributor: Bid. Kominfo PC Pemuda Persis Margaasih

Foto: Tajdid TV

Editor: Ilmi Fadillah

Reporter: Reporter Editor: admin