Yogyakarta - persis.or.id, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Persis DIY Yogyakarta Indra Fajar Nurdin, S.Pd, M.Ag menyampaikan sambutan dalam pembukaan acara Muslimah Beauty Class di Hotel Burza, Jl. Jogokariyan, pada Ahad (07/10/19)
Beliau menyampaikan sedikit sejarah berdirinya Persis dan memberikan nasihat “Belajar sejarah tidak hanya untuk menghafal nama tokoh dan kronologis peristiwa, namun harus mampu mengambil ibroh dari sejarah tersebut untuk masa depan”
Persis lahir sudah menghasilkan distingsi yang khusus. Ada 3 hal yang menjadi daya penting Persis bukan hanya untuk umat Islam saja tapi untuk umat Indonesia secara keseluruhan, tambah beliau.
Pertama, persis lahir dari kajian-kajian, ibroh yang harus diambil adalah semangat mengkaji itu, karena mustahil bisa menyebarkan syariat islam ketika kita malas untuk mengkaji. Itu yang dilakukan para pendiri persis dahulu.
Kedua, persis itu responsif pada perkembangan zaman, ustadz indra menyampaikan pada zaman dulu khutbah itu harus menggunakan bahasa arab dan kitab kitab tidak boleh diterjemahkan hingga terjadi kejumudan. Tafsir Al-Furqon karangan A.hasan, dan kitab Bulughul Maram menjadi sebuah bentuk responsif persis terhadap perkembangan zaman.
“Kita harus mampu membawa semangat yang para pendahulu kita sudah sangat responsif dan mengimbangi perkembangan zaman” ujarnya.
Ketiga, persis adalah salah satu ormas islam yang mempelopori dahwah inovasi, mengadakan kajian kemudian ditulis melalui media cetak dengan apik dan disebarkan, beliau menambahkan ”kemudian hari ini Muslimah Beauty Class menjadi inovasi dakwah yang belum tentu ormas ormas lain bisa melakukan”, (Maya Siti Maryam, Kominfo PP Pemudi Persis)