Pewakaf Tanah STAI Persis Garut Wafat

oleh Reporter

19 September 2019 | 09:38

Garut – persis.or.id, Selasa, 18 September 2019 menjadi saksi duka seluruh civitas STAI Persis (STAIPI) Garut. Duka tersebut disebabkan Ir. H. Ernan meninggal dunia. Pewakaf tanah STAIPI ini meninggal di Bandung sekitar pukul 13.30 WIB. Kesedihan pun menyeruak tidak hanya bagi keluarga saja, namun juga keluarga besar STAIPI dan Pimpinan Daerah (PD) Persis Garut.

Haji Ernan Darmawan merupakan putra dari haji Bubun Burhan. Enggah Bubu, panggilan haji Bubun Burhan, merupakan tuan tanah di Kabupaten Garut. Den Ernan putera kedua Enggah Bubu dari tujuh bersaudara ini terhitung sebagai orang sukses. Berbekal kekayaan yang ada Ir. Ernan menyelesaikan perkuliahan dan bekerja di PTPN.

Keberadaan kampus STAIPI tidak akan lepas dari pria kelahiran Pamegarsari Tarogong itu. Berawal dari kajian dan jumatan yang diikuti haji Ernan mengenal Persatuan Islam. Di Bandung, tepatnya masjid Pusdai dan Istiqomah Bandung bapak Ernan sering mendengar pengajian dan jumatan mubalig Persis. Secara khusus Ir. Ernan menyimak kajian KH. Entang Mukhtar, ZA. dengan baik. Apa yang disampaikan para mubalig, khususnya ustadz Entang, terngiang dan membekas dalam jiwa H. Ernan.

Di antara catatan jiwa dari kajian dan jumatan tersebut sering dibicarakan dengan keluarganya di rumah. Bahkan dengan pekerjanya pun sering membicarkan tentang agama dan keagamaan. Pada satu kesempatan den Ernan berbicara dengan mang Cucu pegawainya. Dalam pembicaraan terkait agama tersebut Haji Ernan ingin kehidupannya di akhirat selamat. Bahkan, Ir. Ernan pun ingat dengan orang tuanya yang telah tiada dan ingin menyelamatkan mereka. Mang Cucu, yang juga jamaah pengajian Ustadz Entang, memberi penguatan bahwa untuk keselamatan tersebut ialah harus memperbanyak amal saleh dan juga menjadi anak saleh. Air mata Ir. Ernan pun mengalir tak terbendung ketika mendengarnya. Ia teringat dengan orangtuanya dan keinginan berbakti dengan lebih semakin menggebu.

Haji Ernan teringat dengan berbagai tanah yang telah diwakafkan ke berbagai pihak. Demi mengoptimalkan pahala amal saleh ia pun ingat tanah yang telah diwakafkan di daerah Ciawitali. Di tanah sekitar 600 tumbak tersebut telah dibangun satu masjid dan dua rumah tinggal. Namun, sejak diberikan hingga keinginan meningkatkan pahala bekal ke akhirat menguat dengan dahsyat tanah wakaf tersebut belum banyak berubah. Akhirnya terbersit untuk menarik tanah yang ada untuk diwakafkan ke Persis melalui ustadz Entang. Keinginan demikian mendapat penguatan dari mang Cucu. Akhirnya Haji Ernan bertemu dengan ustadz Entang dan berikrar mewakafkan tanah yang kemudian dikenal Beturrahman. Ustadz kelahiran Burung ayun itu melibatkan PD Persis untuk menerima dan memakmurkan wakaf yang diterima.

Di tahun 2004 Ir. Ernan mewakafkan tanah di Ciawitali ke PD Persis Garut. Tanah yang baru dibangun masjid dan dua rumah tersebut tidak hanya diterima oleh Persis Garut. Benar-benar dimakmurkan. Beberapa hari kemudian ketua PD Persis waktu itu yaitu ustadz H. Mamat Abdurrahman memasang papan boplang untuk pembangunan kelas. Empat kelas pertama dibereskan untuk kemudian digunakan Ma’had ‘Aly. Beberapa saat kemudian di Baeturrahman ini diselenggarakan pula STAI Persis Garut yang semula di Pesantren Persatuan Islam (PPI) 99 Rancabango. Kini, tanah hampir satu hektar tersebut telah penuh dengan bangunan. Kelas, kantor, perpustakaan, kantin, asrama, bahkan aula berdiri megah.

Deretan bangunan yang ada tidak hanya sekedar bangunan. Semenjak diresmikan hingga hari ini Baeturrahman tidak pernah sepi. Tanah wakaf ini dimakmurkan dengan pengajian, kajian, seminar, pelatihan, dan perkuliahan setiap harinya. Di siang hari dilangsungkan perkuliahan, di malam dan subuh hari ada pengajian kitab-kitab turats Islam. Sesekali di Baeturrahman diadakan pelepasan jamaah haji dan umroh, begitupula dengan penjemputannya oleh para keluarga. Kampus STAIPI pun kini mempunyai lima program studi (Prodi). Ilmu al-Qur`ān dan Tafsir, Ilmu Hadits, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Ekonomi Syariah diisi ribuan mahasiswa. Secara khusus, di Ilmu Hadits diadakan kelas beasiswa kaderisasi pendakwah. Hingga hari ini telah delapan angkatan dikirim ke seluruh pelosok Nusantara. Para alumni STAIPI Garut ini menjadi da’i Pimpinan Pusat (PP) Persis di daerah-daerah yang membutuhkan.

Ir. Ernan sebagai pewakaf kemudian menjadi anggota Senat STAIPI Garut. Di usianya yang semakin tua haji Ernan senantiasa memperhatikan STAIPI. Tidak hanya untuk upacara Wisuda dan kegiatan Senat lainnya haji Ernan pun sesekali hadir untuk jumatan dan silaturahmi. Beberapa hari setelah ‘Idul Adha tahun ini haji Ernan bertemu ketua PD Persis Garut sekarang yaitu Drs. H. Ena Sumpena, M.Pd.I. Dalam pertemuan di STAIPI itu Ustadz Ena menyampaikan program PD Persis berupa pendirian Markaz al-Qur`ān. Pendirian Markaz tersebut memerlukan tanah yang terkait dengan keluarga H. Ernan. Mengetahui hal itu, H. Ernan menyambut baik dan akan berusaha membantu proses pembebasan tanah tersebut. Bahkan lima hari yang lalu, tepatnya Kamis 12 September 2019, H. Ernan ke STAIPI untuk bertemu ustadz Aceng Zakaria. Pimpinan PPI 99 Rancabango dan sekaligus ketua STAIPI Garut ini mengutarakan rencananya pula untuk membeli tanah yang berdampingan dengan kampus. Mendengar hal itu, lagi-lagi haji Ernan siap untuk membantu. Namun, rupanya takdir Allāh berbicara lain.

Sekitar pukul 14.36 WIB keluarga besar STAIPI dan PD Persis Garut terkejut mendengar berita meninggalnya H. Ernan. Mashuri pegawai H Ernan memberitahu ke STAIPI dan PD Persis bahwa H Ernan telah meninggal di Bandung pukul 13.30 WIB. Mengetahui bahwa H Ernan telah meninggal maka jajaran STAIPI dan PD Persis bersiap-siap menyambut kedatangan jenazah. Mengingat pemberangkatan bada Magrib maka ta’ziyah ke rumah duka di Tarogong menjadi berubah. Sebagian berta’ziyah pukul 21.30 WIB, dan sebagian lain mengambil waktu esok hari sekalian pemakaman. Di Ta’ziyah gelombang pertama Ketua PD Persis Garut menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga. Penyampaian ucapan tersebut dilakukan setelah mensalatkan jenazah almarhum. Di sela pembicaraan, ustadz Ena meminta kepada keluarga agar diizinkan membawa jenazah untuk disalatkan di Baeturrahman. Keluarga pun memberi ijin permohonan tersebut.

Esok harinya, sekitar pukul 08.00 jenazah dibawa ke Baeturrahman. Halaman kampus penuh dengan mobil dan motor. Begitupula jamaah, mahasiswa dan tamu telah menunggu untuk mensalatkan. Kelompok pertama salat janazah dipimpin oleh KH. A. Zakaria. Nampak di belakang pengarang Kitab al-Hidayah ini para tokoh seperti KH. Cecep Abdul Halim, Lc., Ketua PD Persis Garut beserta jajaran, para dosen, para mahasiswa, dan beserta jamaah lainnya. Karena masjid tidak cukup maka salat pun dilakukan berkelompok dengan bergantian.

Sekitar pukul 09.00 WIB jenazah dibawa lagi untuk kemudian dimakamkan di daerah Honje luhur Tarogong. Nampak sebagian jamaah yang mensalati ikut menghadiri upacara pemakaman. Setelah prosesi penguburan selesai KH. A. Zakaria didaulat untuk memimpin doa bagi almarhum. Beliau pun memimpin untuk memohonkan ampunan dan ketetapan bagi H Ernan. Setelah berdoa ustadz Zakaria juga mengingatkan keluarga agar terus mendoakan almarhum. “Ingat, jangan hanya sekarang mendoakan itu. Doakan di setiap hari dan kesempatan. Mereka yang meninggal sangat berharap doa dari anak dan keluarganya. Mari kita doakan di sela-sela doa kita, terutama setelah salat,” jelas pengarang Kitab al-Muyassar tersebut.

Kesempatan terakhir diadakan sambutan atas nama keluarga. Yang mewakili keluarga adalah KH. Tantowi Musyaddad. Pria alumni Ummul Qura Saudi ini memberikan penilaian yang positif terhadap H Ernan. Berdasar ayat al-Qur`ān, Hadits Qudsi, dan Hadits Rasul maka tokoh Al-Musadadiyah ini memastikan H Ernan meninggal dalam keadan husnul khatimah. Tidak hanya itu, pahala pun akan masih mengalir meski sudah meninggal dunia. “Lihat masjid dan tanah yang diwakafkan akan mengalir pahalanya. Ilmu yang telah diamalkan akan terus bertambah ganjarannya. Begitupula dengan doa dari anak dan keluarga,” papar putra almarhum Prof. KH. Anwar Musyaddad ini. Prakata atas nama keluarga ini mengakhiri prosesi pemakaman H. Ernan. (/Yusup Tajri)

Reporter: Reporter Editor: admin