Bandung – persis.or.id, Dalam sambutan sekaligus meresmikan acara Muswil ke-7 PW Pemuda Persis Jawa Barat, Ketua Umum Pemuda Persis H. Eka Permana Habibillah menyampaikan nasehatnya.
Pertama, Ia menyampaikan bahwa hari ini jargon Persatuan Islam mesti bergeser dari yang semula “Kembali kepada Al-Quran dan Sunnah” menjadi “Mengaplikasikan Quran dan Sunnah”.
Menurutnya, para Founding Father Persatuan Islam tak hanya tokoh-tokoh yang membangun Jamiyyah bahkan menjadi inspirator yang membangun bangsa Indonesia.
“Jika kita mau membaca dan mengkaji ulang, para pendahulu kita bukan hanya pintar mengaji dan mengkaji, tetapi mereka juga bisa mengaplikasikannya”, ungkap Eka Permana, Ahad (16/06/2019).
Kedua, Eka memberi nasehat kepada Pemuda Persis khususnya yang menjadi peserta Musyawarah Wilayah agar mampu berbuat amanah.
“Pemimpin yang lahir, tergantung kepada peserta yang hadir. Pilih pemimpin berdasar kebutuhan, bukan keinginan”, ujarnya.
Eka juga mencontohkan, dulu Rasulullah SAW diutus bukan karena keinginan orang arab, ada banyak kelompok yang tak menginginkan beliau menjadi Rasul dan Pemimpin. Tetapi keberadaan Rasululllah SAW sangat dibutuhkan sebagai penyeimbang dan pengarah.
Ketua Umum Pemuda Persis itu menegaskan, jangan bermimpi bisa meneladani Founding Father seperti Isa Anshari, jika memilih pemimpin saja tak memiliki keberanian.
Ketiga, ia juga mewanti-wanti agar jangan ada mental merasa tak mau menjadi pemimpin karena takut terbebani.
“Berpikiran seperti itu adalah pengkhianatan besar, sebab ia menanam benih tidak tanggungjawab. Organisasi kita adalah organisasi kader”, ungkapnya. (/TG)