Bandung - persis.or.id, Pimpinan Wilayah Persis Jabar kembali melaksanakan kunjungan kerja dan pembinaan kejamiyahan ke Daerah. Kunjungan putaran ke 21 berlangsung pada hari Sabtu, 14 September 2019 dengan mengunjungi PD Persis Kota Bogor. Kegiatan dilangsungkan di markas PD Persis Kota Bogor di Jalan Bima Raya Ujung Indraprasta Rt 03 Rw 01 Cibuluh Bogor Utara Kota Bogor. Dari rengrengan PW tampak hadir Ustadz H. Iman S Latief, Ustadz Drs. Hasyim Suryadi, Ustadz H. Agus Purnama, Ustadz Dadang, Ustadz H. Ahmad Haedar, Ustadz Yuda Al-Farisy dan Muchsin al-Fikri.
Dalam Sambutan selamat datangnya, Ketua PD Kota Bogor ustadz Sukmawijaya menyampaikan rasa gembira karena warga Persis Bogor sudah menunggu dari dulu adanya pembinaan yang intensif dari PW kepada PD Bogor beserta Otonomnya. Dari 6 kecamatan yang ada baru terbentuk dua PC yaitu PC Bogor Tengah dan PC Bogor Utara. Beliau berharap agar pembinaan ini dapat lebih meningkatkan kinerja dalam membangun Persis di Kota hujan ini.
Sementara itu Ustadz Hasyim yang memimpin pertemuan tersebut mengawali rapat dengan mengutip ayat “Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berjihad di jalan Alloh dengan shaffan seperti sebuah bangunan yang terstruktur”. “Kami bersyukur bisa bermuwajjahah, bermushofahah dengan warga Persis Kota Bogor. Adapun mekanisme yang digunakan dalam pembinaan ini biasanya adalah man to man atau head to head antar bidgar. Dengan semangat tidak ada dusta diantara kita. Karena kita sebagai sebuah keluarga maka permasalahan tidak perlu ada yang ditutupi,” ujarnya.
Adapun Ketua PW Persis Jabar, ustadz H. Iman S Latief, SH dalam taujihnya menyampaikan bahwa kunjungan kerja ini merupakan program prioritas dari PW Persis Jabar. Kami berupaya untuk dapat mengunjungi seluruh Pimpinan Daerah minimal satu kali per daerah. Pertemuan ini adalah putaran ke 21. Kita ingin menampung dan memberikan solusi dari berbagai daerah. Meskipun hanya menggunakan waktu sisa, saya harapkan yang sisa itu dimaksimalkan dan diprofesionalkan. Jangan sampai mengurus jamiyyah sahayuna.
Tugas kita ke depan diantaranya ; kaderisasi dan pemberdayaan SDM dan penambahan jumlah anggota. Mulai hari ini seluruh santri dan pelajar yang lulus pesantren Persis harus diarahkan agar menjadi anggota Pemuda, pemudi atau HIMA/HIMI. Mereka lah yang akan meneruskan perjuangan kita sebagai orang tua.
Selanjutnya masalah pendidikan juga banyak sekali persoalan seperti kurikulum, bahan ajar, penentuan guru dsb. Termasuk otonomi dan desentralisasi masalah pendidikan. Selama ini masih tersentralisasi ke PP seperti pelantikan mudir dll.
Permasalahan dan tantangan Dakwah juga semakin berkembang seperti semakin kuatnya aliran syiah, ahmadiyah, dll dimana mereka semakin berani menampakkan diri. Metode dakwah Persis hari ini seolah-olah terpinggirkan. Karena metodenya masih tertinggal. Masyarakat hari ini senang terhadap yang instan dan serba cepat, ini yang belum direspon oleh Persis.
Kita memiliki kader yang beragam latar belakang pendidikannya mulai dari dalam dan luar negeri, selama ini mereka belum terwadahi. Ketaatan terhadap imamah dan imaroh pun mulai terganggu. Penerapan masalah hukum produk dewan hisbah sering tidak ditaati oleh anggota bahkan oleh muballighnya sendiri. Oleh sebab itu saya harapkan para mubaligh di seluruh Jabar diharuskan meningkatkan daya baca dan literasinya terutama terhadap produk dewan hisbah.
Selanjutnya kita juga diharuskan menjaga, memelihara dan mengembangkan khazanah dan karya intelektual para tokoh Persis. Di Persis sangat banyak tokoh-tokoh yang harus dijadikan rujukan. Umat Persis saya titip Jangan sampai mengagulkan tokoh luar sambil mencampakkan dan meninggalkan tokoh Persis sendiri.
Pembinaan otonom harus diprioritaskan. PD harus memfasilitasi seluruh BO. Menjelang Muktamar, saya harapkan seluruh PD mempersiapkan materi sebagai bahan masukan bagi Badan Pekerja Muktamar untuk memperbaiki QA, QD, Pedoman Jamiyyah dan pedoman lainnya yang sudah ada.
Dalam pertemuan itu juga dilakukan mediasi terhadap persoalan internal akibat dari ekses Pemilu 2019. PW mengharapkan adanya rekonsiliasi. (/Muchsin Kominfo).