Merengkuh Ukhuwah dalam Harmoni Semesta
Merupakan sebuah keniscayaan bahwa manusia mencintai keindahan dan keselaran. Pendaki menjelajahi gunung untuk menyaksikan istana-istana di atas awan dan bersentuhan langsung dengan angin-angin yang diembuskan dari pucuk pegunungan. Penyelam mendalami lautan untuk menyaksikan keajaiban-keajaibannya, para pecinta malam menantikan bintang-bintang bertebaran untuk dikaji dan dicatat sebagai ilmu pengetahuan. Dan bagi para ahli ibadah, alam adalah wahana perenungan.
Dalam konsepsi kehidupan, alam merupakan tali penyambung hajat hayati. Di ladang, petani mencari penyambung kehidupan. Pun di laut, nelayan punya bagian. Bahkan tak hanya manusia yang mencari dan merasakan manfaat besar yang diberikan Allah swt lewat alam, hewan-hewan-pun turut merasakan kebermanfaatannya.
Sebagai manusia, maka jelas bahwa Alam adalah suatu hal yang harus dijaga dan dipelihara, agar simbiosis mutualisme tercipta dan tetap terjaga. Serta sebagai pengguna, merupakan kewajiban untuk merawat apa yang menjadi fasilitasnya. Sementara sebagai Khalifah dan hamba, menjaga dan memelihara alam merupakan tugas dan amanah dari Sang Maha Pencipta.
Disamping itu, alam mengandung tanda-tanda semesta, jika manusia tidak menjaga kestabilannya, maka kesenjangan akan terjadi, dan kerusakan-pun akan tercipta.
Atas kepedulian dan kesadaran terhadap tugas serta amanah yang harus diemban sebagai manusia, khalifah serta hamba, maka keluarga besar PERSIS Kab. Tasikmalaya menggelar acara SALAM PERSIS (Santri Alam Persatuan Islam) yang digagas oleh JASMUSIM (Jaringan Alumni SMA Plus Muallimin). Mengambil lokasi di wilayah Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, acara ini akan berlangsung selama 3 hari 2 malam. Dengan berbagai rangkaian acara mulai dari Seminar, kompetisi, out bond, serta penanaman pohon dan akan ditutup dengan ikrar Barisan Muda Persatuan Islam(BMPI) Kab. Tasikmalaya untuk menjaga alam.
Bekerjasama dengan berbagai instansi dan perusahaan, BMPI berharap bahwa Persis mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas alam, disamping sebagai Jam'iyah yang tegas menolak kemusyrikan.
Prof. DR. KH. Maman Abdurrahman selaku penasehat PP Persis serta pimpinan DAS Citanduy dan Citarum yang aktif berbicara tentang ekologi turut serta sebagai pemateri dalam salah satu seminnar pada acara tersebut.
Sebagai bentuk nyata, maka BMPI akan melaksanakan penanaman 2000 pohon di penghujung acara, yang diberikan langsung oleh Pimpinan DAS Citanduy dan Citarum serta pembagian buku gratis yang diberikan langsung oleh Prof. DR. Kh. Maman Abdurrahman.
Ketua panitia, Rijal Jirananda mengungkapkan, Salam Persis akan diikuti oleh 500 santri Persis sekabupaten, dan 300 muda-mudi Persis.
"Total yang siap hadir pada acara ini, tercatat 800 orang." Ujarnya.
Ditanya soal kesiapan, Rijal yang kesohor si rambut gondrong ini juga menyatakan pihaknya sudah menggaet kerjasama dengan beberapa lembaga yang terkait tentang alam. Baginya, Salam Persis merupakan bukti kepedulian dan ekspresi cinta dari tugas kholifah fiel ard yang selama ini banyak terdengar namun masih langka dalam wujud gerakan nyata.
Seperti diungkap oleh ketua Jasmusim sendiri, Andri Nurkamal, menurut tokoh muda Tasikmalaya ini, bahwa menjaga alam adalah suatu wacana syar'i yang sama artinya dengan perintah menjalankan shalat, zakat dan sejenisnya.
"Jika alam aman dan terlindungi, ibadah pun akan mendapati nuansa kedamaian." Jelas Andri.
Acara Salam Persis akan digelar pada hari selasa-kamis (13-15/02/2018) di Lapang Desa Kadipaten, Kab. Tasikmalaya. Tepatnya di kaki gunung Karaha yang keasriannya masih terjaga.
Terhitung 20 hari lagi jelang hari H, panitia khusus sudah standby di posko panitia. Menurut kabar dari panitia acara, gladiresik sebagai persiapan terahir akan dilaksanakan H-5.
Z3