Ust. Amin Muhtar saat ditanya tentang urgensi acara penguatan metodologi DH, Pertama: Acara ini yang paling utama aspek penekanan ada pada kaderisasi ulama. Sekaligus amanat Muktamar dan Muskernas bahwa kaderisasi di Persatuan Islam lebih digiatkan pada Gerakan struktural bukan hanya kultural.
Kedua, pentingnya metodologi, karena tidak mungkin ada sebuah produk tanpa ada metodologinya. Maka daurah ini menjadi kesempatan penting untuk mensosialisasikan metodologi DH.
Sebagai Pimhar di DH, kita mengkaji bukan hanya konten, akan tetapi juga konteks, yaitu bagaimana Setiap produk DH menjadi putusan Jam’iyyah, maka putusannya mengikat secara formal terhadap seluruh anggota, inilah yang menjadi keunikan dari DH dibangingkan dengan Lembaga fatwa yang lain, karena DH tidak hanya menghasilkan produk fatwa, yang sifatnya bisa diterima atau ditolak, tapi justru karena DH berada di Jam’iyyah Persis, DH itu bukan sekedar Lembaga fatwa saja.
Menanggapi antusias peserta, Beliau menyampaikan bahwa ada kerinduan tradisi ilmiah yang dilakukan secara langsung oleh DH, meskipun hari ini ada berbagai media yang bisa memfasilitasi, akan tetapi hal tersebut belum bisa mewakili keunikan rasa bertatap muka dalam mencari ilmu. Oleh karena itu, sangat difahami kalau acara penguatan metodologi ini banyak diminati warga jam’iyyah.
