Bandung – persis.or.id - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam Ustaz Dr. Ustaz Haris Muslim berdiskusi dengan 33 Petugas Haji Persatuan Islam 1445 H untuk menyikapi permasalahan ketika di tanah suci. Karena ibadah haji digelar di negara Arab Saudi, yang harus kita pahami adalah kultur di Arab Saudi.
“Yaitu kultur budaya, bahasa dan cuaca di sana,” ,” kata Ustaz Dr. Haris di acara pembekalan manasik untuk Petugas Haji Persatuan Islam 1445 H di Hotel Kedaton, Bandung, Sabtu (6/4/2023).
Para petugas dari sekarang harus memahi semua kultur tersebut. Terpenting lagi, kata dia, menguasai sedikit Bahasa Arab dan Inggris. Hal ini untuk memudahkan komunikasi kita di sana.
Ustaz Haris menambahkan, ada dua kultur ketika kita menjalani ibadah haji. Pertama adalah kultur Arab Saudi itu sendiri dan kedua kultur ibadah haji.
“Karena kedua kultur tersebut memiliki perbedaan,” ungkapnya.
Secara umum, lanjutnya, karakter orang Arab itu keras, memiliki karakter komunikasi yang keras. Tetapi, orang Arab itu sangat pemaaf dan tidak pendendam.
Ia menilai, hal ini dikarekan cuaca yang panas dan memiliki daerah yang sangat luas.
“Insya Allah orang-orang Arab, ketika menghadapi permasalah tidak akan memanjang. Detik itu juga selesai dan saling memaafkan,” papar dia.
Ustaz Haris meminta, agar seluruh petugas cepat beradaptasi dengan kultur yang ada di sana. Karena dalam ibadah haji nantinya akan dihadapkan dengan multi kultur. Serta mau belajar dari situasi yang akan dihadapi.
“Untuk itulah para petugas harus cepat mengambil langkah antisipasi yang tepat. tentunya hal ini harus berkordinasi dengan pembimbing,” tuturnya.j
Para petugas juga harus cepat tanggap. Karena dari tahun ke tahun permasalahan haji itu tetap ada dan berbeda-beda setiap tahunnya. Terpenting adalah, petugas jangan pernah mengabaikan satu permasalah. Dan nanti akan datang lagi masalah baru.
“Cepat selesaikan permasalah itu dengan jalan musyawarah,” ucapnya.
Ia meminta, petugas dari sekarang harus mempersiapkan diri dengan baik. Pelajari manasiknya dan pelajari kebijakan-kebijakan lainnya.
“Banyak bertanya dan pelajari seluruh rangkaian ibadah haji yang wajib maupun yang sunnah,” tutupnya.