Kalimantan Utara, persis.or.id — Menjadi sahabat Alquran bukanlah suatu hal yang didapatkan secara instan, pendidikan sejak dini tentu menjadi pondasi yang kuat dalam pembentukan karakter yang positif, melalui pendekatan Alquran ini diharapkan setiap pembelajarannya dapat menuntun mereka menjadi generasi yang berjiwa qurani. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Suri Tauladan kita, Nabi Muhammad Saw. yang didalam hadis disebutkan bahwa Akhlak Nabi ialah akhlak Alquran “Sesungguhnya akhlak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Al-Qur’an.” (HR. Muslim, no. 746)
Siti Hajar AS menjadi salah satu perempuan yang Allah abadikan kisahnya didalam Alquran. Salah satu hal yang menjadi sorotan ialah keberhasilan ia dalam mendidik Nabi Isma'il yakni pendidikan yang berlandaskan taqwa. Salah satu ikhtiar yang dapat dilakukan di zaman sekarang agar taqwa kokoh didalam diri setiap anak dalam pendidikan ialah dengan mendekatkan mereka dengan hal-hal yang dicintai oleh Allah Swt. salah satunya dengan memperbanyak aktivitas bersama Alquran yang merupakan kalam Allah sebagai petunjuk bagi setiap hambanya.
Semangat belajar diperlihatkan oleh anak-anak Sebatik, kegiatan mengaji ini dilakukan setiap bada ashar di Masjid Al-Mustaqim, Binasalam. Diikuti oleh anak-anak dari Usia 5 sampai 11 tahun dan terdapat sekiran 30 anak mengaji. Pembelajaran yang dilakukan ialah membaca Iqra/ Alquran, Menghafal do'a sholat dan Surat-surat pendek, penyampaian kisah Nabi dan Menulis Bahasa Arab (Kitabah).
Adanya pembelajaran Menulis Bahasa Arab ini tentu memiliki harapan yang besar. Banyaknya anak diusia 12-13 tahun (smp) yang masih awam terhadap tulisan bahasa arab menjadi keresahan tersendiri yang mendorong semangat lebih dalam pengenalan tulisan huruf hijaiyah sejak dini. Tak sedikit juga yang sudah mengetahui huruf hijaiyah akan tetapi bingung dalam memulainya penulisannya. Disamping itu adanya latihan ini tentu dapat membantu anak-anak yang masih belajar di iqra 1 dalam lebih cepat mengingat huruf hijaiyah, dan membantu anak-anak yang masih di iqra 2-6 dalam mengenali berbagai bentuk menyambungkan huruf hijaiyah itu sendiri.
Dalam prakteknya sistem menulis Barasa Arab ini dimulai dengan penulisan Huruf Hijaiyah satu persatu dari Alif sampai ya, jika sudah mencapai standar, maka dilanjutkan dengan penulisan bahasa Arab yang cukup panjang atau berupa 1 jumlah. Setiap anak memiliki kelompoknya masing-masing, disesuaikan dengan kemampuan atau kemahirannya dalam menulis.
Alhamdulillah, pembelajaran anak-anak mengaji ini setiap harinya menunjukan progres yang baik, sehingga memicu teman yang lain untuk mengaji dan bergabung bersama. Semangat dan dorongan yang baik dari orang tua menjadi salah satu kunci yang dimiliki dalam keberhasilan pembentukan karakter anak.
Adanya dukungan positif yang diberikan oleh Rumah Zakat dan Persis menjadi pendorong dalam memudahkan kami mencapai setiap tujuan yang direncanakan.
(Neng Siti Mariam, Kafilah Du'at Persatuan Islam 2024, Sebatik Barat, Kalimantan Utara)