Bandung - persis.or.id, Tazwidu Fityanil Qur’an (baca;Tafiq) merupakan ajang kaderisasi berjenjang bagi para Pemuda Persis. Secara historis, Tafiq merupakan buah pikir dari Ustadz Abdurrahman (Allahu yarham).
Pada awalnya, sejak jaman Ustadz Yaman (allahuyarham), Tafiq diadakan untuk pembekalan kepada para Pemuda yang akan menjadi pengurus di Pimpinan Pusat.
Biasanya setelah muktamar dan tersusun kepengurusan, baru kemudian diadakanlah Tafiq sebagai pembekalan terhadap para pengurus.
Seiring dengan waktu pada masa kepengurusan 2005-2010, diadakan modifikasi terhadap Tafiq, yang semula hanya pembekalan pada tingkat pusat setelah muktamar, diubah menjadi training yang diadakan untuk semua pengurus dan calon pengurus pada semua jenjang baik tingkat PD Tafiq 1, PW Tafiq II dan PP Tafiq III.
Proses kaderisasi seperti Tafiq sangat penting dalam organisasi kader.
Para kader yang duduk dalam kepengurusan diharapkan setelah menempuh proses kaderisasi mempunyai pemahaman yang sama terhadap pola perjuangan yang sedang dilakukan.
Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Persis Kota Bandung sebagai salah satu pimpinan pemuda persis di wilayah jawa barat, berikhtiar untuk mewujudkan kader ideal yang sesuai dengan kebutuhan dakwah dan siap melanjutkan estafeta perjuangan di pemuda persis melalui agenda Tafiq 1.
Tafiq 1 Pemuda Persis Kota Bandung yang berlangung pada hari sabtu-ahad, 31 maret-1 April 2018 di Pesantren Tabrik Ciwidey, diikuti oleh 34 kader terbaik se-Kota Bandung dari berbagai pimpinan cabang yang ada.
Ust. Hazmi selaku Pimpinan Pesantren Tabrik Ciwidey mengungkapkan, “Pemuda persis harus senantiasa memiliki kegelisahan. Gelisah terhadap kondisi umat hari ini dan juga kondisi yang akan datang”.
Kegelisahan yang ada, diharapkan menjadi energi positif untuk pemuda persis yang semakin progresif ke arah perubahan yang lebih baik. Sehingga Tafiq 1 ini menjadi langkah awal dalam menyiapkan generasi yang memiliki kegelisahan dan kepekaan terhadap kondisi umat hari ini.
Ketua PD. Pemuda Persis, M. Edwin Khadafi juga mengungkapkan urgensi kehadiran Tafiq 1 di kota bandung sebagai jenjang kaderisasi di pemuda persis.
“Dalam Manhaj kaderisasi, dijelaskan bahwa Kader Pemuda Persis adalah seseorang yang memiliki kewajiban mengemban amanah untuk menjawab tantangan masa kini dan masa depan.” Ungkap Edwin khadafi.
Lebih lanjut, Edwin mengatakan “ketika kita berbicara tentang pemuda persis, kita sedang berbicara tentang pribadi muda yang siap memikul beban, pribadi yang senantiasa peka akan tantangan dan peluang yang hadir di zamannya. Kepekaan yang melahirkan energi untuk bergerak memberikan amal terbaik. Dengan demikian, identitas pemuda persis adalah pemuda penggerak kebaikan, pemuda progresif yg berorientasi amal shalih.”
Terakhir, Edwin menegaskan tujuan dari diselenggarakannya Tafiq 1. Ia mengungkapkan “Tafiq 1 merupakan upaya untuk terus meningkatkan kualitas amal shalih kader pemuda persis, maka setelah mengikuti setiap jenjang kaderisasi, pemuda persis harus semakin haus untuk beramal shalih”.
“Selamat belajar untuk kemudian beramal dan mendakwahkan kebaikan!”, pungkas Edwin Khadafi. (HH/EA)