Bangil - persis.or.id, Ketua Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Sumatera Utara (PW Persis Sumut) yang juga anggota DPD yang baru saja terpilih pada pemilihan legislatif April 2019 lalu, Muhammad Nuh bersilaturahim ke Bangil selama beberapa hari.
Berkunjung ke tempat menggali ilmu yang bermanfaat, dinilai Nuh bisa menguatkan azam untuk terus belajar dan memberi manfaat bagi sesama.
Kunjungan tersebut sekaligus diniatkannya untuk menjenguk gurunya yang sudah lama terbaring karena sakit.
"Alhamdulillah, bisa menjenguk ustadz kami yang sedang sakit Al-Ustadz Luthfi AI, serta bersilaturrahim dengan Ust Ahsin, Ust Baihaqi,, Ust Ihsan, Ust Bahauddin, Ust Umar Fanani", ungkapnya, Kamis (8/8/2019).
Saat mengunjungi Pesantren Persis Bangil, Nuh diminta berbagi pengalaman kepada santri putra dan putri.
Dalam tausiyahnya, Nuh mengingatkan tentang pentingnya belajar Islam secara murni dan niatkan dengan ikhlash.
"Kajilah Islam secara ikhlash agar kita tafaqquh fiddien. Agar tercipta kader muslimah yang berakhlaqul karimah", ungkap Alumni bangil tahun 1986 itu.
Dihadapan para santri putri Nuh juga mengenang masa lalunya, "Dahulu, istri saya 30 tahun yang lalu juga seperti kalian", tambahnya.
Muhammad Nuh juga dulu merupakan bagian dari asatidz di pesantren Persis Bangil tersebut.
"Sempat beberapa tahun saya mengajar di Bangil. Tahun 1997 pulang kampung ke Medan untuk membesarkan Persis di tanah kelahiran", ujarnya.
Semua rangkaian kegiatan Rabu sore sampai Kamis pagi itu, dibersamai Ust Selamat Junaidi. Semoga semua kebaikan diberi imbalan yang setimpal Dari Allah SWT. (HL/TG)