Soroti Komunikasi dan Evaluasi, PC Pemudi PERSIS Cihideung Hadirkan Teh Farah dalam Kajian Kejam’iyyahan

oleh Reporter

09 Agustus 2023 | 04:41

Kota Tasikmalaya – Pimpinan Cabang Pemudi Persatuan Islam (PC Pemudi PERSIS) Cihideung, Kota Tasikmalaya, menghadirkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemudi PERSIS, Farah Fatihah, S.Pd.I sebagai pemateri dalam kajian kejam’iyyahan.

Bertajuk “Mengukur Efektivitas Kerja Melalui Budaya Komunikasi dan Evaluasi di Jam’iyyah”, kegiatan yang diselenggarakan secara online tersebut terbuka juga untuk seluruh tasykil di daerah lainnya.

Menurut Ketua PC Pemudi PERSIS Cihideung Nirma Laila Muthmainah, S.Pd, dalam sebuah organisasi, terdapat seperangkat aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota.

“Oleh karena itu, penting bagi kita memahami manajemen organisasi juga mempersiapkan perangkat pendukung agar terorganisir dengan baik,” ujarnya, Ahad (06/08/2023).

Dirinya juga mengutip ucapan dari Ali bin Abi Thalib, yang menyatakan bahwa kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir.

“Alhamdulillah, hari ini Allah kumpulkan kita dalam satu ruang kajian kejam’iyyahan. Dapat bersilaturahmi sambil tholabul ‘ilmi. Meski berada di tempat jihad yang berbeda, namun insya Allah kita mempunyai visi dan misi yang sama,” tambahnya.

Di awal kajian, panitia kegiatan mempersilakan para peserta unuk saling berkenalan. Mereka datang dari beberapa daerah seperti PC Cibeuying Kidul, PC Margaasih, PC Cikalong Wetan, PC Cianjur, PC Ciwidey, PC Pangalengan, PC Cikoneng Ciamis, dan masih banyak lagi.

Dalam paparannya, Ketua Umum PP Pemudi PERSIS yang akrab disapa Teh Farah ini menekankan bagi para anggota agar dapat menganalisis hasil komunikasi sebagai sebuah peristiwa sosial.

Untuk dapat memelihara dinamika komunikasi dalam kelompok, eh Farah juga menjelaskan bahwa seseorang harus dapat mengasah kemampuan mensortir apa yang disampaikan.

Karena menurutnya, meski harus menerapkan kejujuran dalam setiap tindakan, namun tidak semua hal harus disampaikan secara utuh.

“Agar komunikan mengerti yang disampaikan, hingga dapat meminimalisir miss komunikasi atau makna ganda. Menurut saya, itu makna lain dari amanah,” jelasnya.

Selain menyoroti komunikasi, Teh Farah juga menjelaskan mengenai pentingnya evaluasi dalam sebuah organisasi. Dan bentuk evaluasi di Pemudi PERSIS sendiri, kata dia,  telah diatur dalam buku pedoman.

“Laporan kegiatan itu hendaknya telah selesai maksimal satu bulan setelah kegiatan berlangsung. Di sana harus ada presentase keberhasilan dengan menggunakan patokan dari tujuan kegiatan dan pelaksanaan di lapangan,” paparnya.

Dirinya juga menurutkan bahwa aplikasi Annisa Online yang telah diperkenalkan untuk digunakan secara maksimal oleh para tasykil, terutama sebagai data ilmiah dalam menggodog dan mengevaluasi program kerja.

“Annisa Online dapat menjadi data ilmiah bagi tasykil untuk membuat program yang sesuai dengan kebutuhan anggota,” tandasnya.

Ketika tasykil secara keseluruhan dapat mengatasi dinamika kelompok, menerapkan komunikasi yang sehat, serta menjalankan manajemen organisasi yang baik, hal tersebut dapat menjadi patokan keberhasilan.

“Keberhasilan jam’iyyah bukan hanya karena ketuanya, tapi keseluruhan tasykil sebagai tim, apakah dapat meraih tujuan bersama atau tidak,” ungkapnya.

[]

Editor: Fia Afifah

Reporter: Reporter Editor: admin