Dampak dari itu, dalam dua tahun ini, shalat idul fitri dan idul adha yang biasanya digelar di lapangan terbuka oleh Persis Singapura, juga harus dihentiian mengingat materi khiobah juga harus disahkan oleh MUIS. Sementara pengajian masih bisa berlangsung di kantor Persis di Sembawang Road yang diikuti oleh para anggota Persis.
Pimpinan Pusat Peesis di Bandung, nampaknya juga tidak bisa berbuat banyak karena regulasi pemerintah Singapura yang tidak membolehkan organisasi di singapura berada di bawah koordinasi organisasi di luar negeri Singapura. Itulah tantangan dakwah di negeri minoritas muslim yang dihadapi Persis Singapura yang berjuang sendirian menegakkan Al Quran dan Sunnah di negeri singa.
Beruntung Ustad Kamarudin didukung oleh anggota Persis yang solid, serta digerakan oleh dua tokoh Pemuda Persis, Bung Andi Kusanagi Taha dan Bung Jefry. Semoga Allah SWT tetap menguatkan dan meneguhkan para pejuang dakwah penegak Al Quran Dan Sunnah di negeri Singapura.
Penulis : Dadan Wildan Annas.
Jam'iyyah
02 November 2025 | 18:06
Ketua Umum PP PERSIS: Transformasi Gerakan Dakwah Kita Telah Menunjukkan Hasil yang Nyata!