Tantangan Dakwah Persatuan Islam di Singapura.

oleh Reporter

12 Maret 2018 | 05:52

Singapura - persis.or.id, Setiap kali berkunjung ke Singapura, saya selalu berkesempatan untuk bersilaturrahim dengan jamaah Persatuan Islam (Persis) Singapura. Persis Singapura yang berdiri sejak tahun 1998, tepat 20 tahun lalu, menjadi garda terdepan dalam penyebaran Al Quran dan Sunnah di Negeri Singa itu. Berkantor di 598 c Sembawang Road Singapura, Persis Singapura mengembangkan dakwah dibawah pimpinan Ustad Kamarudin Ahmad Mustafa, dai yang pernah berguru ke allahu yarham Ustad Ikin Shadiqin di Bandung. Jumlah anggotanya lebih dari 150 orang, dengan jumlah simpatisan lebih dari seribuan orang yang biasanya memadati shalat idul fitri dan idul adha yang digelar di lapangam terbuka. Sudah hampir 20 tahun, Persis Singapura membuka madrasah bagi anak anak muslim singapura, namun dalam dua tahun terakhir ini untuk sementara harus dihentikan karena pemerintah mensyaratkan para pengajar dan materi pelajaran harus disahkan oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) yang juga dikenal sebagai Islamic Religious Council of Singapore. MUIS merupakan sebuah majelis yang berperan untuk mengurus hal hal yang berkaitan dengan administrasi dan kepentingan masyarakat muslim Singapura. Majelis ini dipimpin oleh sebuh dewan yang para anggotanya diangkat oleh Presiden Singapura.  Dampak dari itu, dalam dua tahun ini, shalat idul fitri dan idul adha yang biasanya digelar di lapangan terbuka oleh Persis Singapura, juga harus dihentiian mengingat materi khiobah juga harus disahkan oleh MUIS. Sementara pengajian masih bisa berlangsung di kantor Persis di Sembawang Road yang diikuti oleh para anggota Persis. Pimpinan Pusat Peesis di Bandung, nampaknya juga tidak bisa berbuat banyak karena regulasi pemerintah Singapura yang tidak membolehkan organisasi di singapura berada di bawah koordinasi organisasi di luar negeri Singapura. Itulah tantangan dakwah di negeri minoritas muslim yang dihadapi Persis Singapura yang berjuang sendirian menegakkan Al Quran dan Sunnah di negeri singa. Beruntung Ustad Kamarudin didukung oleh anggota Persis yang solid, serta digerakan oleh dua tokoh Pemuda Persis, Bung Andi Kusanagi Taha dan Bung Jefry. Semoga Allah SWT tetap menguatkan dan meneguhkan para pejuang dakwah penegak Al Quran Dan Sunnah di negeri Singapura. Penulis : Dadan Wildan Annas.
Reporter: Reporter Editor: admin