Makkah - persis.or.id, Masih senyap memang, lautan tenda putih di kawasan Mina belum berpenghuni. Tak ada talbiyah, tak ada pula rintihan doa dari hamba-hamba-Nya yang berbalut kain putih semurni kasih.
Tanda-tanda Mina akan segera berpenghuni sudah tampak. Pengamanan dan sterilisasi lingkungan sudah beberapa hari terlihat.
Tenda Mina, sesungguhnya sudah tak sabar menunggu hamba-hamba-Nya yang akan berteduh dan berdoa.
Tenda boleh sempit, dan tak senyaman kamar hotel berbintang yang ditempati sebelumnya.
Tapi tenda Mina, yakinlah itu hakikatnya awal taburan bintang dalam rangkaian ibadah haji. Tenda Mina jadi lebih utama karena jadi tempat bernaung hari tarwiyah. Kamar mewah hotel berbintang? Itu boleh jadi tempat kita bermimpi tentang indahnya dunia.
Lain ceritanya besok hari, ketika rangkaian ibadah haji memasuki babak Tarwiyah (08 Zul Hijjah 1440 H).
Tiap jengkal tanah Mina adalah tanah suci pula. Jangan kotori tanah suci ini dengan fasik dan cekcok mulut. Tak baik, bibir seharusnya terus basah dengan zikir dalam tenda putih ini.
Suatu pagi 08 Zul Hijjah besok, kita berbalut kain ihram yang putih, setelah tubuh bersih, segar, dan harum. Lalu bibir kita bergetar dengan talbiyah, yang datang dari lubuk hati yang terdalam, yang boleh jadi sambil berlinang air mata haru. Labbayka hajjan (Aku sambut panggilan-Mu beribadah haji!). Saya menulis features ini di depan kantor Rabithah Alam Islamy. Ada pesawat helikopter terbang rendah, dan ternyata akan mendarat di lantai paling atas rumah sakit Mina, yang hampir berseberangan dengan kantor Rabithah. Saya pastikan, rumah sakit dan helikopternya itu bagian dari kesiapan Mina melayani jamaah haji. Khadimul Haramayn ingin sekali membahagiakan para tamu Allah S.W.T. (Dean Al-Gamereau).
Nasional
30 November 2024 | 14:29