Keluarga besar PP Persis kedatangan tamu Negara, Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo di Kantor PP Persis Selasa malam. Sambutan hangat dan istimewa disampaikan oleh sang guru, sang ulama Ketua Umum Persis. Mencerminkan adab dan akhlak yang tinggi. Tau bagaimana cara memuliakan tamu.
Adab ?
Ya, hari ini seolah kita tak terlalu banyak berbicara hal ini, seolah tak lagi di anggap menjadi point utama, seolah silent saja dalam diskusi kopi kita. Padahal melihat histori peradaban islam, para ulama dahulu lebih mengedepankan adab sebelum yang lainnya. " Saya mencari adab seperti seorang ibu yang mencari anak satu-satunya " saking penting dan mendasar persoalan adab.
Merujuk pada konsepsi mengenai pendidikan yang diberikan oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas ( Cendikiawan, filsuf Muslim dan Pendiri International Institute of Islam Thought and Civilization (ISTAC, di Malaysia ), bahwa istilah yang paling tepat dalam mewakili seluruh proses pendidikan dalam islam adalah kata Ta’dib, yang berasal dari kata addaba – yuaddibu – ta’diban yang berarti pendidikan dalam arti sebuah proses menjadikan manusia beradab. Maka kata kuncinya adalah adab.
Teori yang diberikan Syed Naquib Al-Attas mengenai adab adalah pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hirarkis sesuai dengan berbagai tingkatan dan derajat tingkatannya serta tentang tempat seseorang yang tepat dalam hubungannya dengan hakikat itu, serta dengan kapasitas dan potensi jasmani, intelektual maupun rohani seseorang. Dari teori ini maka kata adab mencakup pengertian ‘ilmu dan ‘amal .
Kata ta’dib dinyatakan sebagai cara tuhan dalam mendidik Nabi SAW, dengan sabda nya : “Addabanii Rabbi Fa Ahsana ta’diibii “. Dengan merujuk pada pengertian adab diatas , sabda Nabi ini diartikan sebagai berikut : “ Tuhanku telah membuatku mengenali dan mengakui, dengan apa ( yaitu adab ) yang secara berangsur-angsur telah Dia tanamkan kedalam diriku, tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam penciptaan, sehingga hal itu membimbingku kearah pengenalan dan pengakuan tempat-Nya yang tepat didalam tatanan wujud dan keperiadaan dan, sebagai akibatnya , ia telah membuat pendidikanku yang paling baik. “
Maka pendidikan yang didasari dari konsepsi mengenai adab adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam manusia tentang tempat-tenpat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga hal ini membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat didalam tatanan wujud dan keperiadaan.
Pengenalan berarti menemukan tempat yang tepat sehubungan dengan yang di kenali, dan pengakuan berarti tindakan yang bertalian dengan Amal, yang lahir sebagai akibat menemukan tempat yang tepat dari apa yang dikenali. ( Lihat, Drs.Hery Noor aly, MA : Ilmu Pendidikan Islam, Hal : 9-10 )
Konsep adab dalam hal ini, bukan hanya sebatas pada aspek kesopanan, kedisiplinan, karakter dan tingkah laku, tetapi lebih mendalam dari hal-hal tersebut. Konsepsi mengenai kesopanan, kedisiplinan, karakter dan tingkah laku merupakan bagian kecil dari abad. Makna mendasar dari adab tersebut sejatinya adalah seorang hamba mengetahui tempat dan posisinya dalam berhubungan dengan Tuhan.
Jadi memposisiskan diri diberbagai aspek kehidupan sesuai dengan harkat dan martabat yang ditentukan oleh Alloh SWT, merupakan konsep manusia beradab.
Dan pada akhirnya, kita patut berbangga diri, karena memiliki dasar negara yang memiliki nilai-nilai keislaman.
Kalau kita perhatikan pada sila kedua dari pancasila, maka tercantum kalimat kemanusiaan yang adil dan beradab. Sungguh sebuah kalimat yang luar biasa dan menjadi kata kunci dalam islam.
Kata adil dan beradab ini merupakan konsep dan nilai-nilai keislaman, yang menjadi kata kunci dalam agama islam yang diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi SAW.
Tasikmalaya, 18 Oktober 2017
Saya bangga menjadi SANTRI PERSIS
- Do'a terbaik saya panjatkan untuk semua guru Persis -
Oleh: Wildan Fauzi