Wahai umat Islam !
Dengarkanlah keberatan penista agama dengan menyebut segala kebaikan (menurutnya) yang pernah diberikannya kepada kaum muslimin.
Membangun masjid, hadiah umrah, bantuan ke pesantren atau apapun mereka jadikan alasan untuk menutupi niat mereka.
Alhamdulillah akhirnya semua terungkap !
Ternyata semua itu mereka lakukan hanya untuk membungkam umat Islam atas apa saja yang akan mereka perbuat dan untuk membuat umat Islam membiarkan mereka berkuasa di tengah mayoritas kaum muslimin dan juga untuk menjauhkan umat Islam dari menjadikan ayat Al-Qur'an sebagai pegangan hidup.
Padahal kalau dipertanyakan lebih jauh, uang siapakah yang ia berikan itu ? Bukankah sebagian besarnya adalah uang rakyat atau mungkin keseluruhannya ?
Itu bukan kebaikannya (dari sudut pandang bernegara) tapi itu adalah kewajibannya untuk melayani rakyat !
Dalam pandangan syari'at, itu bukan amal shalih karena tidak ada arti perbuatan baik tanpa iman.
Tidakkah kaum muslimin mengambil petunjuk dari kisah paman Nabi saw 'Abbas Ibn 'Abdul Mutthalib yang membanggakan kebaikannya di masa jahiliyyah ?!
Ternyata, amalan itu tidak dipandang oleh Allah swt sebagaimana dalam ayat 19 surat al-Taubah:
{۞ أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ لَا يَسْتَوُونَ عِندَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ} [التوبة : 19]
"Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zhalim". (QS. al-Taubah 9:19)
Bahkan penyamaan sumbangan si أهوك dengan shadaqah apalagi zakat merupakan pelecehan lagi terhadap syari'at Islam.
Si أهوك dan pembelanya ini semakin bicara malah semakin terjerat seperti mangsa tersangkut jaring laba-laba.
Melihat semua ini, umat Islam harus bangkit mengawal peradilan ini agar jangan melukai lagi rasa keadilan umat Islam !
Di samping itu, mudah-mudahan umat Islam bisa mengambil pelajaran berharga agar jangan lagi mau merendahkan harga diri dan marwah umat Islam dengan menadahkan tangan kapada kaum kafir.
Jelaslah sudah !
Pemberian-pemberian itu membawa maksud yang berbahaya untuk 'izzah Islam dan kaum muslimin !
"Mereka ulurkan sabinjek namun mereka kauik saganggam"
Hari ini mereka memperlihatkan kebenaran firman Allah dalam ayat 51 surat al-Maidah:
....بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ...
"...sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain...". (QS. al-Maidah 5:51)
Tapi tak usah cemas wahai umat Islam !
Persatuan mereka hanyalah bagikan perumpamaan yang dibuat oleh Allah swt dalam firman-Nya:
{مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ} [العنكبوت : 41]
"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui". (QS. al-'Ankabut 29:41)
Disamping pengawalan, jangan berhenti bermunajat kepada Allah swt agar para penegak keadilan dalam persidangan itu, diluruskan hati dan lidah mereka kepada yang haq dan bila mereka tetap membela penista Al-Qur'an maka mohonkanlah kepada Allah swt agar menegakkan keadilan-Nya ke atas mereka yang berkhianat kepada umat Islam tersebut !
***
Buya Gusrizal, Ketua MUI Sumatera Barat, Padang