Banda Aceh, persis.or.id - Ketua Bidgar Dakwah PW Persis Aceh Dr. Tgk. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. menjelaskan infak sebagai salah satu amalan yang paling utama di bulan Ramadhan dan keutamaannya.
Hal ini disampaikan oleh Doktor Yusran Hadi dalam ceramah Tarawih pada malam ke 15 Ramadhan 1445 H (Selasa malam, 26/3/24) ba'da Isya sebelum shalat Tarawih di Masjid Al-Jihad, Jeulingke, Banda Aceh.
Di antara amalan yang sangat dianjurkan dan paling utama di bulan Ramadhan adalah berinfak/bersedekah. Hal ini sesuai sunnah Rasulullah shallahu 'alahi wa sallam. Dalilnya, hadits shahih yang diriwayatkan boleh oleh Al-Bukhari dan Muslim.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Rasulullah shallahu 'alaihi adalah orang yang paling dermawan. Beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril menemuinya pada setiap bulan Ramadhan. Dia mengajarkan Al-Qur'an kepada Rasulullah. Sungguh, Rasulullah ketika dijumpai oleh Jibril adalah sangat dermawan melebihi angin yang berhembus." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, "Sedekah yang paling utama adalah di bulan Ramadhan (HR. At-Tirmizi). Meskipun hadits ini dhaif menurut syaikh Al-Albani, nama makna shahih karena sesuai dengan hadits Ibnu Abbas 'anhuma yang diriwayatkan oleh Al-Bikhari dan Muslim.
Ramadhan mengajarkan kita kedermanawan dan kepekaan sosial.. Melalui kewajiban zakat fitrah dan anjuran berinfak pada bulan Ramadhan ini, kita dilatih dan dididik untuk menjadi orang yang dermawan dan pemurah hati yaitu membantu saudara-saudara seiman yang membutuhkan bantuan dan mengalami kesulitan dan penderitan dalam hidupnya baik karena kemiskinan, kefakiran, bencana alam maupun perang.
Ramadhan mengajarkan kita untuk membantu sesama saudara kita yang lemah ekonominya lewat infak dan zakat, karena infak sangat digalakkan pada bulan Ramadhan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw dan zakat fitrah diwajibkan pengeluarannya pada bulan ini. Maka setelah setelah Ramadhan, kita diharapkan menjadi orang dermawan. Inilah salah satu ciri orang yang bertakwa.
Doktor Yusran Hadi yang juga dosen Fiqh dan Ushul Fiqh pada Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-Raniry menjelaskan keutamaan berinfak.
"Banyak keutamaan berinfak, di antaranya:
Pertama; Mendapat pahala yang berlipat ganda. Allah ta'ala berfirman, "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui." (Al- Baqarah: 261).
Kedua; infak itu untuk kebaikan diri sendiri. Infak sebagai tabungan atau investasi akhirat yang diambil dam dinikmati oleh orang yang berinfak. Allah berfirman, "Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan)." (Al-Baqarah: 272).
Ketiga; Digantikan oleh Allah ta'ala dan dimudahkan rezki. Orang yang berinfak tidak pernah bangkrut atau menjadi miskin dan fakir gara-gara berinfak. Namun sebaliknya, orang yang berinfak bertambah rezkinya dan mendapatkan keberkahan. Allah ta'ala menggantikan harta yang diinfak dengan yang lebih banyak, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah ta'ala berfirman, "Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik." (Saba': 39).
Rasulullah saw bersabda, “Setiap hari, dua malaikat turun kepada seorang hamba. Salah satunya berdoa, “Ya Allah, berikanlah pengganti kepada orang yang berinfak. Dan yang lain berdoa, “Ya Allah, hilangkan harta orang yang menolak infak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Keempat; Ditolong oleh Allah ta'ala jika kita dalam kesusahan dan kesempitan.
Barangsiapa memberikan pertolongan pada hajat saudaranya, maka Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang itu. Dan barangsiapa melapangkan kepada seorang Muslim akan satu kesusahannya, maka Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah saw bersabda, “Allah menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya”. (HR. Muslim) .
Kelima; Terhindar dari api neraka. Rasulullah saw bersabda: Takutlah neraka walaupun hanya dengan sebutir kurma, jika tidak ada maka dengan tutur kata yang baik.” (HR. Al-Bukhari). Maksud "takutlah neraka" yaitu takutlah neraka dengan membuat penghalang antara kalian dengannya.
Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh alumni International Islamic University Malaysia (IIUM) ini mengingatkan dan mengajak umat Islam untuk peduli dengan penderitaan saudara-saudara seiman di Gaza Palestina saat ini.
Saat ini, saudara-saudara kita di Gaza Palestina sangat menderita. Selain dibantai oleh Israel, mereka juga diblokade oleh Israel. Mereka mengalami kelaparan dan kehausan yang mematikan. Mereka kekurangan makanan, air, listrik, pakaian, obat-obatan, bahan bakar dan internet akibat pemboman dan blokade Israel. Mereka mengalami krisis makanan, air dan obat-obatan. Bencana kelaparan dan kematian setiap harinya menimpa mereka. Mereka sangat memerlukan bantuan dari dunia internasional khususnya umat Islam sebagai saudara mereka.
Penderitaan mereka ini sudah berlangsung 5 bulan sejak Israel membombardil kota Gaza mulai tgl 7 Oktober 2023 sampai hari ini. Sebelum kita berpuasa Ramadhan, mereka telah lebih dahulu berpuasa. Mereka telah berpuasa dalam arti tidak makan dan minum sejak terjadi perang sampai hari ini selama 5 bulan lebih karena krisis makanan dan air.
Mereka tidak memiliki apa-apa lagi. Mereka segalanya akibat pemboman oleh Istael. Mereka kehilangan orang-orang mereka cintai. Lebih dari 35 ribu orang mati syahid dan lebih dari 70 ribu menderita luka-luka. Mereka juga kehilangan harta, tempat tinggal, masjid, rumah sekolah, rumah sakit, pasar, toko, swalayan, dan bangunan pemerintahan. Semua dihancurkan oleh Israel.
Penderitaan mereka sangat luar biasa. Mereka sudah mjd fakir, miskin, yatim dan janda dalam waktu seketika. Penderitaan mereka melebihi penderitaan orang fakir, miskin, yatim dan janda di negara manapun termasuk negara kita.
Sebagai muslim, kita wajib merasakan penderitaan mereka. Karena penderitaan mereka adalah penderitaan kita. Tangisan mereka adalah tangisan kita. Kesedihan mereka. Inilah bukti iman yang sempurna dan ukhuwah islamiyah yang perintahkan oleh Allah ta'ala dan Rasulnya.
Allah ta'ala berfirman, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara." (AL-Hujurat: 10).
Allah berfirman, "(Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan. (Al-Anfal: 72).
Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Seorang muslim itu bersaudara dengan muslim lainnya." (HR. Muslim).
Rasulullah saw juga menggambarkan perumpamaan orang-orang beriman bagaikan satu tubuh. Jika ada satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh anggota tubuh ikut merasakannya.
Rasulullah saw juga menegaskan bahwa iman seseorang belum sempurna jika belum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Oleh karena itu, mari kita bantu saudara-saudara kita di Gaza Palestina dengan berinfak terbaik dan terbanyak dalam hidup kita. Iman dan ukhuwah islamiyah kita yang diperintahkan oleh Allah ta'ala telah memanggil dan mewajibkan kita untuk membantu mereka sesuai kemampuan. Iman dan ukhuwah tidak hanya diucapkan, namun juga harus disertai dengan perbuatan yang nyata yaitu membantu saudara-saudara seiman yang menderita khususnya saat ini di Gaza Palestina.
Semua kita mampu berinfak. Hanya saja beda nominalnya. Orang kaya berinfak dengan infak yang banyak seperti 10 juta, 20 juta, 50 juta bahkan lebih. Orang ekonominya menengah juga bisa berinfak dengan infak yang banyak atau kurang sedikit dari orang kaya seperti 500 tibu, 1 juta, 2 juta, 5 juta bahkan lebih. Orang yang menengah ke bawah termasuk fakir dan miskin bisa berinfak sesuai kemampuannya meskipun sedikit hanya 10 ribu, 50 ribu atau 100 ribu. Inilah kewajiban kita semua sesuai kemampuan.
Terlebih lagi di bulan Ramadhan ini, di mana infak merupakan salah satu amalan yang paling utama dan pahala amal shalih pada bulan ini dilipatkan gandakan melebihi bulan-bulan lainnya. Maka sudah sepatutnya kita termotivasi dan berlomba lomba untuk berinfak terbaik kepada saudara-saudara kita di Gaza, agar kita meraih keutamaan berinfak di bulan Ramadhan dan keutamaan bulan Ramadhan itu sendiri yaitu bulan keberkahan atau dilipatgandakan pahala.
Selain itu, mari kita bantu mereka dengan doa. Karena doa.adalah senjata orang mukmin sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam. Dengan doa, maka pertolongan Allah ta'ala akan datang. Sesuatu yang menurut logika tidak mungkin terjadi, namun dengan izin dan pertolongan Allah ta'ala bisa terjadi. Terlebih lagi di bulan Ramadhan ini, karena waktu kita berpuasa merupakan waktu yang mustajab doa. Maka perbanyaklah doa untuk saudara-saudara kita di Gaza Palestina, pungkas Tgk Yusran Hadi yang juga ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh. []
Ja'miyyah
23 November 2024 | 07:31