Jakarta, persis.or.id - Ketua Bidang Kajian Politik dan Kebijakan Publik Dewan Tafkir Pimpian Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) Ustaz Tatan Ahmad Santana didaulat oleh PW PERSISTRI DKI Jakarta untuk memberikan tausiyah pada acara Silaturahmi dan Pembukaan Ta’lim, Sabtu (20/05/23).
Dalam tausiahnya yang mengangkat tema “Tantangan Pertahanan Keluarga di Era Modern”, Ustaz Tatan menyampaikan bahwa keluarga atau rumah tangga merupakan miniatur atau instrumen terkecil dalam tatanan kehidupan di masyarakat pada sebuah negara.
“Pada prinsipnya, pada era globalisasi, ketahanan keluarga perlu hadir di tengah-tengah masyarakat. Salah satu syaratnya yang paling mendasar adalah kita perlu memahami bahwa menikah itu adalah suatu ibadah terpanjang,” ungkap ustaz Tatan.
Oleh karena itu, ia menambahkan, sejak dari awal pranikah, keturunan kita harus dibekali dengan bekal yang cukup melalui pembelajaran pranikah.
“Berikutnya, suami dan istri harus mencoba membenahi dan menanamkan visi misi keluarga. Dan yang harus dipahami oleh suami dan istri, visi misi keluarga adalah masuk surga secara berjamaah,” paparnya.
Ulama muda Persatuan Islam menjelaskan, visi misi itu harus dilanjutkan dengan program, yaitu dengan menghadirkan keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah, yang di dalamnya harus menjadi madrasah atau tempat pembelajaran bagi semua penghuni rumah tesebut.
"Agar kelak keturunan kita menjadi generasi yang berakhlak mulia yang insyaallah mereka kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini," tambahnya.
Ia menegaskan, peran PERSISTRI dalam menjaga ketahanan keluarga sangatlah penting.
“Saya mohon, PERSISTRI menjadi garda tedepan dalam menjaga ketahanan dalam rumah tangga,” tegas Ustaz Tatan.
Ia juga meminta kepada PERSISTRI agar memaksimalkan fungsi Bidang Garapan Ketahanan Keluarga. Nantinya, PERSISTRI dapat memberikan kontribusi kepada negara Republik Indonesia bagaimana menjaga ketahanan keluarga, dan dapat memastikan bahwa rumah tangga dan keluarga menjadi pondasi bagi pembentukan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Ustaz Tatan pun meminta ormas Islam khususnya Persatuan Islam untuk sama-sama mengurus dan memikirkan dengan membuat berbagai macam strategi yang dapat memastikan keluarga ini menjadi keluarga samawa.
Di singgung masalah tingginya angka penularan HIV dan sifilis kepada ibu dan anak di Indonesia, Ustaz Tatan menyampaikan kesedihannya atas penyebaran penyakit yang penularannya bisa melalui seks bebas, penggunaan jarum suntik, darah, dan sebagainya. Berbeda dengan sifilis atau disebut juga raja singa, menurutnya, penularan penyakit ini karena seks bebas.
Ia menilai, ibu dan anak yang tertular itu belum tentu dari hasil perbuatan mereka. Bisa juga karena dampak dari suami atau ayahnya. Untuk mengurangi penularan kedua penyakit tersebut, Ustaz Tatan menyarankan untuk meninggalkan kehidupan bebas dan hal-hal menjadi penyebab penularan penyakit ini.
“Dan yang paling terpenting adalah saling setia dengan pasangannya masing-masing. Insyaallah, jika ini kita jalani, maka penularan penyakit ini akan berkurang,” pungkas Ustaz Tatan.
Diketahui, Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Istri (PERSISTRI) Provinsi DKI Jakarta menggelar acara Silaturahmi dan Pembukaan Ta’lim. Kegiatan digelar diaula kantor Walikota Jakarta Pusat, Jl. Tanah Abang Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Hadir pada acara ini Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma, seluruh tasykil (pengurus – red) PW PERSISTRI DKI Jakarta, seluruh tasykil Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang PERSISTRI se-DKI Jakarta.
[]
(HL/dh)
