Usung #BerdakwahBerdampak, Ketum PP Pemuda PERSIS: Mimpi Setiap Aktivis Dakwah

oleh Reporter

27 Desember 2021 | 13:39

Kab. Bandung, persis.or.id - Pimpinan Pusat (PP) Pemuda PERSIS masa jihad 2021—2026, di bawah kepemimpinan Ibrahim Nasrul Haq Al Fahmi, S.Pd., memopulerkan tagline #BerdakwahBerdampak sebagai semangat pergerakannya. Pemilihan rangkaian kata tersebut tentu memiliki nilai, bukan hanya beralasankan adanya rima dalam kata.

Menurut Ibrahim, rangkaian kata ini bukanlah hal yang baru di dalam dunia dakwah, melainkan mimpi dari setiap aktivis dakwah. Adanya dampak dari dakwah yang dilakukan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain dan lingkungannya, merupakan tujuan perjuangan dan pengorbanan yang mereka lakukan.

“Para pelaku dakwah tentunya mencita-citakan gerakan dakwahnya dapat memberikan dampak,” demikian ungkap Ketua Umum PP Pemuda PERSIS tersebut saat memberikan kuliah Subuh pada Persada VIII Pemuda PERSIS Kab. Bandung, Sabtu (25/12/21).

Uraian singkat berdakwah berdampak dari Ibrahim tersebut setidaknya dapat menjadi gambaran, bagaimana paradigma dakwah Islam yang dilakukan para kader Pemuda PERSIS.

Ibrahim menuturkan, keinginan menghadirkan dampak akan memantik adanya tujuan dalam setiap dakwah yang Pemuda PERSIS lakukan. Karena menurutnya, kesadaran untuk merencanakan tujuan akan menjadikan dakwah berjalan dengan baik.

Adapun dakwah yang didasarkan pada keyakinan yang penting dakwah, urusan hasil urusan kemudian tanpa perencanaan yang baik, maka hasilnya pun akan seadanya. Gerakan dakwah sporadis seperti itu diibaratkan melempar tanpa arah tujuan, satu kesempatan mungkin ada salah satu yang kena, tetapi hasilnya tidak dapat diukur.

Lebih lanjut Ia memaparkan tantangan dakwah yang dihadapi. Menurutnya, tantangan yang datang setiap harinya tidak menjadi semakin mudah. Meskipun rintangannya sama, yaitu bagaimana mendegradasikan nilai Islam di tengah umat, tetapi berwujud dalam kemasan beragam yang menarik perhatian umat.

“Oleh karena itu, gerakan dakwah pun tidak bisa dilakukan dengan satu cara,” tutur Ibrahim yang juga kader Pemuda PERSIS dari Kabupaten Bandung.

Menguatkan penjelasan paradigma berdakwah berdampak, Ibrahim menjadikan ayat 11 surah Ar-Ra’du sebagai landasan.

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ [الرعد: 11]

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (QS Ar-Ra’du [13]: 11)

Melalui ayat tersebut, menurutnya Allah mengharapkan kesalehan yang terwujud secara berjamaah. Ia menyotori bersandingnya dua kata, yaitu qaum (kaum) yang dipengaruhi oleh anfus (diri-diri).

“Perubahan kolektif diawali dengan adanya perubahan inidvidu, yang kemudian perubahan tersebut dilakukan dengan skala yang lebih besar,” katanya.

Ibrahim menegaskan, itulah dampak. Ia berpesan untuk merekonstruksi tujuan dakwah agar dapat merespon juga tantangan di tengah masyarakat, tidak hanya bertujuan kesalehan diri sendiri atau untuk jamiyyah saja. Namun demikian, jika ingin mengubah masyarakat agar tidak tercabik oleh nilai-nilai yang menggerogoti Islam, tentu dimulai dari inividu masing-masing.

Adapun mengenai persoalan dalam dakwah Islam, Ia menyebut tidak hanya dalam masalah akidah, akhlak, dan muamalah, tetapi juga soal sosial, politik, hukum, dsb. Ranah ini juga harus disentuh oleh Pemuda PERSIS

“Berdakwah dengan uswah, berdampak ke segala arah. Bukan mengubah jihad PERSIS, tetapi menambah kerja dakwahnya. Jika direncanakan dengan baik, tentunya dapat membawa dampak yang baik,” jelasnya.

Di akhir pemaparan, Ibrahim mengajak untuk bersama-sama mengembangkan dakwah tidak hanya melalui satu cara. Jadikan setiap aktivitas sebagai lahan dakwah. Ia mencontohkan, Persada yang diselenggarakan bukan hanya pertandingan olahraga merebutkan piala, melainkan salah saju jalur untuk berdakwah.

(dh)

Reporter: Reporter Editor: admin