Sumatera - persis.or.id, Rumah Tahfizh Darul Rahmah wal Hidayah (Rumah Tahfizh DRH) binaan PW Persis dan PW Persistri Sumatera Barat, mengadakan acara kelulusan untuk anak-anak yang telah menyelesaikan hafalan al-Quran, ahad (14/05/2017).
Meski berjalan kurang dari satu tahun, Rumah Tahfizh ini mampu mencetak para penghafal al-Quran.Rumah Tahfizh ini didirikan tahun 2016, tepatnya tanggal 24 Juli. Tercatat sebanyak 45 santri mendaftarkan dirinya untuk menjadi penghafal al-Quran. Di tengah perjalanan, sebagian santri memilih berhenti menghafal al-Quran, dan jumlah santri yang masih bertahan sampai bulan ini sekitar 38 orang.
Untuk membuat sebuah lembaga pendidikan, tentu diperlukan ketekunan, semangat dan keseriusan dari pengurus lembaga. Bermodalkan kesungguhan dan instiqamah dalam membina santri, memberikan motivasi yang kuat kepada santri untuk meneruskan perjuangan mereka menghafal al-Quran.
Materi hafalan al-Quran di Rumah Tahfizh ini, difokuskan untuk menghafal al-Quran di juz 30, atau yang sering kita kenal dengan sebutan Juz `Amma. Selain surat-suratnya yang pendek, juz ini juga relatif lebih mudah dihafal dan familiar di telinga anak-anak. Walaupun belum semua santri mampu menghafalnya dengan baik.
Acara kelulusan ini dihadiri oleh tamu undangan, orangtua santri dan seluruh pengurus Rumah Tahfizh. Pengukuhan ini dilaksanakan setelah shalat dzuhur, yang dipimpin oleh Muhammad Nur Shiddiq, da`i utusan PP. Persis.
Dimulai dengan sambutan dari Kepala Jorong Talago sebagai pelindung dari Rumah Tahfizh DRH. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pembina Rumah Tahfiz, yaitu PW Persatuan Islam Sumatera Barat yang dalam hal ini diwakili oleh al-Ustadz Asep Ajidin, MH, yang diamanahi sebagai sekretaris PW Persis Sumbar.
Wisuda di tahun pertama ini disesuaikan dengan kemampuan dan kelompok masing-masing sesuai dengan tingkat hafalan para santri. Sebelum dikukuhkan, ust. Syukri yang diamanahi menjadi pembimbing utama, menguji beberapa ayat dari hafalan anak-anak secara acak. Hal ini dilakukan untuk menguji kualitas hafalan mereka, sebagai bukti dan syarat untuk mendapatkan sertifikat.
Di antara santri yang di wisuda adalah; Muthia Khansa Murjannah (6 Juz), Fairuz Mazaya (3 Juz). Keduanya berasal dari daerah luar Talago, daerah yang cukup jauh dari lokasi Rumah Tahfizh. Dengan berbekal semangat dan niat yang serius, jarak tidak menjadi penghalang bagi keduanya, untuk terus menghafal al-Quran.
Berikutnya tiga anak asal Talago; Farha Kaanila, Regita Nurrahma, dan Athaya Shabira,. Ketiganya sudah menyelesaikan 2 Juz. Sisanya sebanyak 13 santri, baru selesai menamatkan hafalan juz 30. Sehingga total santri yang di Wisuda pada tahun pertama ini sebanyak 18 orang santri.
Penyerahan sertifikat kelulusan dilakukan oleh al-Ustadz Asep Ajidin, bapak Kepala Jorong, Ibu Hj. Lela (donatur Rumah Tahfizh), dan Bapak Damiris sesepuh Masjid Raya Talago.
Sementara santriwan-santriwati yang belum menamatkan hafalan al-Qurannya, insya Allah ditahun berikutnya bisa menjadi bagian daari santri yang diwisuda dan mendapatkan sertifikat, sebagai bentuk kenang-kenangan dan motivasi bagi anak-anak.
Mudahan-mudahan Allah memberkahi mereka juga memberikan kekuatan kepada mereka untuk menamatkan hafalan al-Quran sampai 30 Juz,. tentunnya disertai dengan pemahaman dan pengamalan isi dari al-Quran itu sendiri.
***
Reporter: Muhammad Nur Shiddiq