Haid Saat Umrah, Apakah Wajib Membayar Dam? Ini Penjelasannya

oleh Redaksi

17 Februari 2025 | 08:26

Haid Saat Umrah, Apakah Wajib Membayar Dam? Ini Penjelasannya

Bagaimana jika perempuan yang umrah haid, dan saat kepulangan dia masih haid, apakah harus dam ?

JAWAB:


Sebagaimana yang kita ma’lumi bahwa rukun umrah ada empat: (1) Ihlal atau ihram umrah, (2) Thawaf, (3) Sa’i, dan (4) Tahallul. Dan pelaksanaan rukun-rukun umrah ini selain mesti tartib juga wajib sempurna (itmam), sebagaimana Firman Allah Ta’ala:


وَأَتِـمُّوا الْـحَجَّ وَالْعُمْرَةَ للهِ ...


Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah ...  “ (Al-Baqarah (2) ayat 196)


Bagi perempuan yang haid setelah ihlal atau ihram umrah dan masih berlangsung sampai waktu kepulangan, maka tidak ada yang dapat dilaksanakan selain sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah Saw kepada Aisyah, sebagaimana dalam hadits:


عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ - رضى الله عنه - ...ثُمَّ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى عَائِشَةَ - رضى الله عنها - فَوَجَدَهَا تَبْكِى فَقَالَ « مَا شَانُكِ ». قَالَتْ شَانِى أَنِّى قَدْ حِضْتُ وَقَدْ حَلَّ النَّاسُ وَلَمْ أَحْلِلْ وَلَمْ أَطُفْ بِالْبَيْتِ وَالنَّاسُ يَذْهَبُونَ إِلَى الْحَجِّ الآنَ. فَقَالَ « إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ فَاغْتَسِلِى ثُمَّ أَهِلِّى بِالْحَجِّ ». فَفَعَلَتْ وَوَقَفَتِ الْمَوَاقِفَ حَتَّى إِذَا طَهَرَتْ طَافَتْ بِالْكَعْبَةِ وَالصَّفَا وَالْمَرْوَةِ ثُمَّ قَالَ « قَدْ حَلَلْتِ مِنْ حَجِّكِ وَعُمْرَتِكِ جَمِيعًا ». فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى أَجِدُ فِى نَفْسِى أَنِّى لَمْ أَطُفْ بِالْبَيْتِ حَتَّى حَجَجْتُ. قَالَ « فَاذْهَبْ بِهَا يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ فَأَعْمِرْهَا مِنَ التَّنْعِيمِ ». وَذَلِكَ لَيْلَةَ الْحَصْبَةِ.


Dari Abu Az-Zubayr dari Jabir bin Abdulah R.a, …Kemudian Rasulullah saw. menemui Aisyah R.a, dan beliau mendapatkannya sedang menangis, beliau bertanya, mengapakah engku?’ Ia menjawab,’Sesungguhnya aku sedang berhaid sedangkan orang-orang sudah bertahallul sedangkan saya belum bertahallul dan belum thawaf di baitullah. Sedangkan orang-orang akan pergi mengerjakan haji sekarang ini.’ Beliau bersabda,’Hal ini adalah ketetapan Allah swt. kepada anak-anak perempuan Adam. Mandilah dan berihramlah dengan haji. Maka Aisyah pun melakukannya dan datangi setiap tempat peribadahan haji. Sehingga ketika ia bersih dari haid, Aku berthawaf di baitullah dan sai antara shafa dan Marwah.’ Lalu Rasulullah saw. bersabda,’Engkau sudah halal dari haji dan umrahmu seluruhnya.’ Aisyah berkata,’Wahai Rasulullah, Saya rasakan dalam hati, bahwa saya belum thawaf di baitullah sampai saya berhaji.’ Rasulullah saw. bersabda,’Wahai Abdurrahman, bawalah ia dan umrahkanlah dari Tan’im.’” Hr Muslim, IV :35, no. 2996.


Berdasarkan hadits ini yang dapat dilaksanakan oleh perempuan yang haid setelah ihlal ihram dan masih berlangsung sampai kepulangan hanya tahalul saja dan umrohnya sah, serta tidak ada dam karena haid bukan merupakan suatu pelanggaran.


Kesimpulan

Tidak ada dam dalam umrah


BACA JUGA:

Peran Ayah dalam Mendidik Anak

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon