Tafsir Al-Furqon Surat Al-Baqoroh Ayat 183-187

oleh Asep Sofyan Nurdin

21 Januari 2025 | 13:36

Tafsir Al-Furqon Surat Al-Baqoroh Ayat 183-187

سورة البقرة

SURAT AL-BAQARAH

(Sapi Betina)

Surah ke 2: 286 Ayat

Ayat 183-187



﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣ ﴾


183.Hai orang-orang yang beriman! Diwajibkan puasa atas kamu sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang dahulu kepada kamu, supaya kamu terpelihara (daripada kejahatan).


﴿ اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ١٨٤ ﴾


184.(yaitu), beberapa hari yang tertentu,162) tetapi barangsiapa dari antara kamu sakit atau di dalam perjalanan, maka (wajib ia puasa) beberapa (hari yang ketinggalan) itu di hari-hari yang lain; dan orang-orang yang bisa puasa tetapi dengan susah payah163) itu, (kalau tidak puasa), wajib bayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin164) tetapi barangsiapa yang menderma lebih165) dengan sukanya sendiri, maka yaitu baik buat dirinya (sendiri); dan berpuasa itu baik bagi kamu, jika kamu mengetahui.


﴿ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥ ﴾


185.(Yaitu) sebulan Ramadhan yang padanya (mulai) diturunkan Qur’an sebagai satu pimpinan bagi manusia dan sebagai petunjuk jalan dan pembeda yang terang. Oleh sebab itu, barang siapa di antara kamu melihat bulan itu, hendaklah ia puasa, dan barang siapa sakit atau di dalam perjalanan, maka (wajib ia berpuasa) beberapa (hari yang ketinggalan) itu di hari-hari yang lain, (karena) Allah hendak membikin keringanan bagi kamu, dan tidak hendak (membikin) keberatan atas kamu dan (Ia hendak) supaya kamu sempurnakan bilangan itu, dan supaya kamu mengagungkan Allah, lantaran Ia telah beri petunjuk kepada kamu, dan supaya kamu menerima kasih (kepadaNya).


﴿ وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١٨٦ ﴾


186.Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu dari halKu, maka (katakanlah), bahwasanya Aku (ada) hampir; Aku (sedia) memperhatikan permohonan orang yang memohon apabila ia memohon (sungguh-sungguh). Oleh sebab itu, hendaklah ia memperkenankan seruanKu, dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, supaya mereka mendapat jalan yang lurus.


﴿ اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ١٨٧ ﴾


187.dihalalkan bagi kamu, pada malam puasa, bercampur kepada istri-istri kamu, mereka itu pakaian bagi kamu, dan kamupun pakaian bagi mereka itu,166) Allah mengetahui bahwasanya kamu telah berlaku khianat kepada diri-diri kamu,167) lantas Ia ampunkan kamu, dan Ia hilangkan keberatan daripada kamu,168) Maka sekarang, hampirilah mereka itu dan carilah apa yang telah Allah tentukan untuk kamu,169) dan makanlah dan minumlah hingga terbeda bagi kamu tali putih daripada tali hitam170) dari waktu (fajar), kemudian sempurnakanlah waktu puasa itu hingga malam,171) tetapi janganlah hampiri mereka itu sedang kamu iktikaf172) di masjid-masjid. Yang demikian itu batas-batas Allah; lantaran itu janganlah kamu hampirinya. Begitulah Allah terangkan perintah-perintahNya kepada manusia supaya mereka terpelihara (daripada kejahatan).


____________________________

162) Yaitu sebulan Ramadhan


163) Yaitu orang tua, orang bunting, orang yang menyusui, orang yang selamanya bekerja berat yang tak kuat ia berpuasa.


164) Yaitu buat tiap tiap hari yang ia tidak berpuasa itu.


165) Kalua ia beri makan dua orang atau lebih.


166) Lantaran hubungan laki isteri begitu rapat, maka diumpamakan perempuan itu sebagai pakaian yang hampir kepada badan laki-laki, dan laki-laki itu sebagai pakaian yang hampir kepada badan perempuan.


167) ”kamu telah berlaku khianat kepada diri-diri kamu” itu maksudnya, ada diriwayatkan bahwa sebelum turun ayat 187 ini dilarang orang yang berpuasa bercampur laki isteri atau makan minum pada malam hari sesudah bangun tidur, walau pun tidur itu sebentar. Jadi artinya, bahwa orang yang puasa itu tidak boleh makan minum atau bercampur laki isteri pada malam hari, melainkan sebelum tidur.

Perintah yang tersebut itu sering dilanggar oleh orang-orang di masa itu, maka datang ayat ini menghalalkan makan minum dan bercampur laki isteri pada malam puasa hingga subuh.


168) Yakni Allah ampunkan kesalahan kamu melanggar larangan tersebut serta Ia hilangkan larangan yang berat itu.


169) Maksudnya, bahwa dengan pencampuran laki isteri itu janganlah kamu cari kesenangan saja, tetapi carilah juga anak yang ditakdirkan oleh Allah untuk kamu.


170) ”Hingga tali putih daripada tali hitam” itu maksudnya, bahwa kamu boleh makan minum dan lain-lainnya sepanjang malam, hingga kelihatan tali putih yaitu garis putih di sebelah timur pada waktu subuh. Jadi ”Tali putih” maksudnya tanda fajar dan ”tali hitam” itu maksudnya malam.


171) Maksudnya, sempurnakanlah puasa dari waktu subuh itu sampai malam, yaitu sampai masuk matahri.


172) ”Iktikaf” itu satu ibadat, yaitu duduk di masjid dengan niat buat satu masa yang tertentu, sebentar, sehari, seminggu, sebulan atau lebih. Orang yang sudah niat ”Iktikaf” itu tidak boleh bercampur laki isteri.



BACA JUGA:

Tafsir Al-Furqon Surat Al-Baqoroh Ayat 177-182