Khartoum - persis.or.id, Pada akhir bulan Rajab ini suhu di ibukota Sudan mencapai 43-46 derajat celcius yang membuat kota ini menjadi sangat panas. tamparan angin panas yang berhembus di sekujur kulit membuat siapapun tak nyaman jika berada diluar rumah.
Namun tidak menjadi halangan bagi para penuntut ilmu yang jauh-jauh datang dari indonesia ini, mereka duduk bersama dan membuka lembaran demi lembaran kitab di sebuah taman kampus tanpa atap dan dinding yang membuat sesekali kulit mereka terhembus hawa panas.
Kajian kitab atuhfah atsaniyah yang diselenggarakan rutin oleh pimpinan cabang istimewa (PCI PERSIS Sudan) ini, membuat sejuk dirasa dan sejuk di pandang, bukan hanya oleh orang yang ikut kajian tapi bagi siapaun yang melihatnya dari kejauhan.
Memang jika semangat dan kemauan kita lebih panas dari cuaca, hati dan fikiran kita lebih dingin dari salju, mau dimana dan kapanpun itu selalu di usahakan dan menjadikan kebaikan.