Banten – persis.or.id, Musyawarah Wilayah ke-2 PW Persis Banten dihadiri banyak tokoh lintas ormas dan dari pemerintahan. Salah satunya, Anggota DPR RI, H.Yandri Susanto, yang menyempatkan diri untuk menghadiri pembukaan, ahad (12/11/2017).
Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Dapil Banten II sekaligus Ketua Umum dari Barisan Muda PAN (BM PAN) itu, memenuhi undangan dari PW Persis Banten meskipun tergolong dadakan.
“Kemarin di rumah saya ada ribuan tokoh, dalam pertemuan itu Ust. Ade mengundang saya menghadiri acara Musywil ini. Beberapa agenda, saya batalkan untuk hadir saat ini. Bagi saya, silaturahim ini penting sekali”, tuturnya.
Dalam sambutannya, dia menyampaikan bahwa persoalan keummatan dan kebangsaan menjadi PR bersama.
“Ini menjadi PR bersama, bukan hanya ormas Islam. Jika ini dipisahkan, tentu keliru. Persis salah satu ormas yang merespon hal tersebut. Waktu itu PP Persis datang ke PAN, meminta agar Perppu Ormas ditolak. Akhirnya kami tunaikan amanah, kami tolak Perppu Ormas”, terang Yandri.
Dirinya mengatakan, apapun perbedaan, kita masih bisa tersenyum satu sama lain. Tidak setuju, jika yang menolak dikatakan tidak pancasilais.
Dia melanjutkan, tidak mungkin PP Persis dan PP Muhammadiyah yang lahir sebelum kemerdekaan, hanya karena menolak Perppu yang bisa berpotensi subversif, dikatakan tidak pancasilais.
“Jika ada ormas dituduh bersalah, maka pengadilan lah yang memutuskan. Jangan sampai UU ormas ini ada politik balas dendam. Tidak boleh dikotak kotakan, pancasilais dan non pancasilais. Kalau tak ada umat Islam, tak akan ada kemerdekaan untuk bangsa Indonesia”, jelasnya
Yandri menggugah kesadaran bahwa tugas Ormas besar seperti Persis, masih banyak, bukan hanya di mimbar khutbah. Umat Islam butuh peran kita.
“Islam bukan hanya berkutat di masjid, tetapi juga harus menyentuh politik kebangsaan umat. Jangan sampai umat terbelakang. Termasuk sektor ekonomi, misalnya industri haji mestinya yang menggengam itu umat Islam”, dorong Yandri.
Dia menilai, semua ormas Islam mesti memikirkan hal-hal tersebut. Karena hablumminallah harus seiringan dengan hablumminannas.
“Mari kita bergaul, mari kita membuka diri, mari kita buka dialog antar umat islam. Dan Persis bisa mengatur peran ini. Pertemuan hari ini, menambah spirit saya dalam berjuang. Saya siap bekerjasama dengan Persis. Kalau diprintah siap, tergantung perintahnya bagaimana”, pungkasnya. (HL/TG)