Kupang persis.or.id Musyawarah Wilayah II PW PERSIS NTT digelar pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 di Aula Asrama Haji. Hadir pada event Jamiyah PERSIS provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut, PP PERSIS Wakil Ketua Umum Prof. Atip Latipul Hayat, Ph.D, Ketua Bidang Jamiyah Ust. KH. Salam Russyad, Lc dan Sekretaris Bidang Jamiyah Ust. H. Erdian, S.Ag. Hadir pula Plt Gubernur NTT Pak Ayodhia G L Kalake, Wakil Ketua MUI NTT H. Anwar Pua Geno SH, para tamu undangan dari PW NU, PW Muhammadiyah dan Dewan Dakwah Islamiyah.
Acara Muswil II yang dihadiri oleh peserta perwakilan dari delapan Kabupaten&Kota se NTT tersebut dibuka secara resmi oleh Plt Gubernur Pak Ayodhia Kalake. Dalam kata sambutannya, beliau menyampaikan ucapan selamat atas diselenggarakannya acara Muswil, dan beliau berpesan agar kehadiran Jamiyah PERSIS di NTT dapat membantu pemerintah dan berkolaborasi dengan ormas lainya dalam mencerdaskan masyarakat serta merawat harmoni dan toleransi antar umat bergama yang terbangan selama ini di bumi Nusa Indah Toleransi. Pak Ayodhia juga bercerita mengenai langkah yg sudah dilakukan dalam memperkuat toleransi di provinsi NTT selama beliau menjadi Plt Gubernur, diantaranya pelaksanaan shalat Idul Fitri dan Idul Adha di halaman rumah dina Gubernur, dan berlangsung dengan hidmat dan tetib. Hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Mengenai pelaksanaan shalat idul Fitri dan Idul Adha di halaman rumah dinas gubernur mendapat apresiasi dari Wakil Ketua MUI NTT pak H. Anwar Pua Geno, ketika beliau menyampaikan sambutan, "Itu merupakan sejarah baru di NTT, "pungkasnya.
Wakil Ketua Umum, Prof. Atip Latipul Hayat memberikan taujih pada acara pembukaan Muswil. Beliau mengawali taujihnya dengan bercerita mengenai kedekatannya dengan Pak Ayodhia, karena satu jurusan ketika kuliah di Fakultas Hukum Unpad. Beliau berkelakar. "Bedanya antara saya dengan Pak Ayodhia adalah lebih cepat selesai kuliahnya dan fokus di dunia akademis serta menjadi dosen. Sementara Pak Ayodhia agak telat beres kuliahnya karena skripsinya membahas mengenai sampah ruang angakasa dan aga susah buka referensinya", tutur Ust. Atip. Pak Ayodhia sekarang menjadi Plt Gubernur dan beliau adalah seorang diplomat karena pernah menjadi Dubes di Spanyol. Lalu Prof Atip menyampaikan bahwa secara fikroh Persis sudah hadir di NTT sejak tahun 1930-an, ketika Bung Karno selama di Endeh banyak berdialog dengan A. Hassan melalui korespondensi yang inten mengenai tema-tema keagamaan maupun kebangsaan. Hal itu sudah terjadi sejak Bung Karno dengan A Hassan bertemu di Bandung, dan hal itu ditulis secara apik oleh Bung Karno di dalam buku di Bawah Naungan Bendera Revolusi.
Dalam taujihnya Prof. Atip juga menyampaikan bahwa sekarang Jamiyah Persis sudah menasuki abad kedua. Pada abad kedua ini Jamiyah PERSIS bertugas bukan hanya menjelaskan dan memahamkan Islam kepada umat, tetapi harus mampu menghadirkan Islam di Masyarakat. Termasuk dalam urusan pertambangan yg sedang ramai diperbincangkan, mengenai IUP tambang untuk ormas. Maka Persis harus menjadi contoh, bagaima bisa menghadirkan Islam dalam pengelola pertambangan atau mengelola.pertambangan sesuai syariah.
Ketua PW Persis NTT Ust. Muallim Chaniago M.Pd dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara Muswil II dan beliau mungucapkan terimakasih kepada semua pihak yg telah membantu. Beliaupun mengatakan bukan suatu hal yg mudah untuk menjadikan Jamiyah Persis tetap eksis di NTT karena keterbatasan sumber daya dan medan dakwah yg begitu luas di NTT. Ustadz Mualllm mengajak kepada semua ormas Islam yang ada untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam merawat harmoni di NTT. (ER/MN)