Desa Bangkit, Menuju Kemandirian Ekonomi Umat

oleh Reporter

24 November 2017 | 06:53

Islam merupakan agama pergerakan atau perubahan. Itu terlihat dari spirit islam dalam surat al ma’un dan Ar ra’du. Dalam konteks Indonesia, umat islam secara mayorita masih jauh tertinggal dalam keunggulan yang telah dicapai umat manusia lainnya.

Untuk itulah pemberdayaan harus dapat menyentuh wilayah individual juga kolektif dalam dimensi sosial masyarakat. Individual dimaksud adalah pengembangan individu sebagai seorang muslim. Sedangkan secara kolektif adalah meningkatkan secara komunal kualitas umat islam.

Menurut agus effendi dalam bukunya Pemberdayaan dalam fitrah dari tiga kompleks pemberdayaan yang dijelaskan salah satunya adalah Pemberdayaan Ekonomi.

Sebagaimana kita ketahui dalam maret 2017 saja kemiskinan di Indonesia mencapai 27.77 juta jiwa dalam semester pertama di tahun 2017.

Fakta lainnya negara-negara maju secara ekonomi kini menerkam Indonesia dari segala arah, Untuk itu kita harus segera menyiapkan kualitas SDM bangsa yang unggul dan kompetitif salah satunya melalui kemandirian ekonomi

Melihat data-data diatas Pusat Zakat Umat melihat peluang pemberdayaan diwilayah pedesaan dengan program Bina Desa Bangkit.

Program ini merupakan sebuah respon atas kegelisahan tersisihkannya wilayah pembangunan diwilayah pedesaan, padahal desa merupakan asset berharga dalam skema pembangunan baik secara SDM maupun SDA, gelombang paradigma pekerja hari ini sedang menyerang daerah pinggiran, sederhananya urbanisasi terjadi Karena daya Tarik kota yang begitu mempesona, membuat masyarakat di desa melirik menjadi pekerja padahal potensi wirausaha (entrepeneurship) di desa begitu potensial.

Pasir Jambu menjadi lokasi yang dipilih oleh Pusat Zakat Umat. Bertempat di kampung awi puncak desa cibodas kecamatan pasir jambu terdapat sebuah madrasah yang mungkin bagi PZU sangat jauh dari sentuhan bantuan pemerintah. Kurang lebih 10km perjalanan dari jalan raya ciwidey dengan akses jalan sebagian belum layak.

Tahun 2006 merupakan awal dari PZU menemukan Madrasah Al’ma’ruf. Fase pertama pemberdayaan PZU melirik pembangunan infrastruktur, madrasah kurang lebih 2 tahun akhirnya berdiri satu bangunan dengan jumlah 3 kelas dengan kekuatan dana yang terhimpun murni dari para munfiq dan mutashodiq. Kemudian pemberdayaan ekonomi berbasis peternakan sapi dan domba, dan madrasah menjadi pengelola langsung.

Di tahun 2016 PZU meresmikan kembali bangunan baru untuk tambahan kelas bagi tingkat MI dan Tsanawiyah juga dengan pemberian tambahan delapan ekor domba. Pemberdayaan peternakan ini dimaksudkan agar madrasah dan santri dapat saling memberdayakan, madrasah kedepan akan terbantu dari sisi operasional karena ternak domba, pun juga santri dapat menerima manfaat dari memelihara domba satu santri satu domba untuk di pelihara.

Kedepan semoga dapat terbangun jiwa entrepeneurshipnya. Dalam timeline pemberdayaan PZU setidaknya di 2017 ini PZU ingin memaksimalkan kualitas SDM di madrasah tersebut. Kita semua tahu bahwa negara akan mendapatkan bonus demografi di tahun 2045, bonus angkatan kerja produktif yang akan menunjang pada kemapanan ekonomi bangsa kita.

Kalau berhasil menangkap peluang tersebut maka Indonesia akan menjadi negara maju secara ekonomi sejajar dengan negara maju seperti amerika, china, jepang dan negara maju lainnya. Melihat dari itu semua, penting Pusat Zakat Umat memaksimalkan fungsi lembaganya sebagai lembaga pemberdayaan.

Dalam menyongsong Indonesia 2045. Kita ingin generasi muda yang lemah secara ekonomi untuk diberdayakan smelalui program Bangkit ini. Dalam program inipun kami membuat renstra “ROAD TO BANGKIT 2017-2020”.

Dalam renstra ini kami memberikan gambaran kedepan bagaimana program Bangkit ini menjadi program yang dapat menunjang pemebrdayaan ekonomi, pendampingan dengan fasilitas yang telah ada dalam kurun waktu tiga tahun di tahun 2020.

Kedepan program Bina Desa Bangkit di awi puncak menargetkan pengembangan di bidang pemberdayaan peternakan, kami ingin menambah jumlah hewan ternak domba sebanyak 50 ekor di tahun 2017 dan 100 ekor di tahun 2018, juga kita memberikan pelatihan-pelatihan bagi tenaga didik untuk pengembangan diri pengajar, dan terakhir harpaan kita dapat memberikan beasiswa santri yang mempunyai prestasi tahfiz qur’an ke sekolah-sekolah terbaik.

Semoga melalui penjabaran program ini juga dapat mengetuk hari munfiq dan mutashodiq agar dapat membantu harapan dan cita-cita mulia di desa awi puncak ini, dan kami juga menghaturkan banyak terimakasih kepada semua donator dalam kontribusi yang diberikan selama pengembangan madrasah Al Ma’ruf awi puncak dan juga pemberdayaan peternakan domba saat ini.

Semoga kebaikan bapak/ibu sekalian mendapatkan balasan terbaik di mata Allah SWT, dan jangan pernah berhenti untuk berkontribusi Karena hakikat kita memberi manfaat kepada umat. (/Barman Wahidatan Anajar)

Reporter: Reporter Editor: admin