Bandung - Persis.or.id, Sekian lama Pesantren yang berada di bawah naungan Jam’iyah Persatuan Islam pada khususnya, dan berbagai lembaga pendidikan Persatuan Islam pada umumnya seolah dibiarkan hidup dan menghidupi sendiri. Sebagian Pesantren Persatuan Islam tumbuh dengan pesat berkat keberhasial pengelola dalam mengembangan pesantren tersebut. Sebagian stagnan, dari dulu hingga sekarang tetap seperti itu. Namun tidak sedikit juga tersangkut konflik hingga berujung pada penutupan Pesantren Persatuan Islam, bahkan ada juga yang status wakafnya diambil kembali.
Pertanyaan yang selalu muncul dengan kondisi seperti yang dirasakan saat ini adalah, lalu apa fungsi Jamiyah bila seluruh lembaga yang ada di bawah naungan jamiyah itu tidak pernah mendapat bimbingan, arahan, bahkan teguran. Yang selama ini dilakukan dan dirasakan oleh pesantren, Pimpinan Jamiyah dalam hal ini Bidgar Dikdasmen PP Persis beserta jajarannya, hanya melantik Mudir baru atau meresmikan lembaga pendidikan baru, lalu lembaga pendidikan tersebut harus berkembang dengan sendirinya.
Dengan latar belakang alasan yang sama, serta guna menjalin silaturahmi serta bertukar informasi antar pengelola Pesantren persatuan Islam, dibuatlah sebuah group Whatsapp yang diberi nama group Pendidikan Persis, dengan anggota awal beberapa mudir yang telah dikenal.
Seiring perjalanan waktu, anggota group semakin banyak dan diskusi pun semakin hangat, hingga menerbitkan pertanyaan yang hampir sama, kita ini lembaga Persatuan Islam, tapi jarang sekali mendapat arahan, binaan, atau teguran dari pimpinan kita terhadap segala aktifitas yang telah dilakukan.
Hingga puncaknya, saat Prof Dadan Wildan selaku Sekretaris Majelis Penasehat PP. Persis masuk group Pendidikan Persis dan ternyata beliau juga merasakan kegelisahan yang sama, maka atas prakarsa beliau dicetuskanlah kegiatan diskusi terbatas yang diharapkan melibatkan seluruh stakeholder Pendidikan Persis guna mengurai benang kusut pendidikan Persis yang selam ini seolah dibiarkan, sekaligus beliau bersedia memfasilitasi kegiatan tersebut menyangkut tempat dan akomodasi peserta.
Adapun tujuan diadakannya Focus Group Discussion (FGD) ini adalah untuk 1). Menginventarisir segala permasalahan yang ada di lembaga pendidikan Persatuan Islam, 2). Membuka komunikasi antara struktur jamiyah dengan pesantren, 3). Sebagai forum curah gagasan dan ide dari para Mudir Pesantren Persatuan Islam yang selama ini belum terwadahi, 4). Mencari solusi serta memberikan rekomendasi kepada Jamiyah sebagai jawaban atas seluruh permasalahan yang dihadapi agar pendidikan Persatuan Islam bisa lebih baik lagi
Focus Group Discussion ini akan dihadiri oleh tasykil pimpinan Persatuan Islam di bidang Tarbiyah, mulai dari PP Persis, hingga Bidgar Pendidikan PW & PD Persis, Mudir Am atau Mudir Satuan Pendidikan Pesantren Persatuan Islam, Asatidz Pesantren Persatuan Islam, Pakar Pendidikan dan Pengamat Pendidikan
Kegiatan FGD akan berlangsung selama 2 hari; Sabtu- Ahad, 18 – 19 Juni 2016. Bertempat di Wisma Sekretariat Negara, Jl. Cilaki No 61 Kota Bandung
Ibarat sebuah ekosistem di alam, lingkungan Pendidikan Persatuan Islam akan bergerak dinamis ke arah perbaikan manakala sistem dan sub sistem yang berada di ekosistem tersebut telah memahami serta melaksanakan tugas sesuai peran dan fungsinya.
Bisa dikatakan, hari ini ekosistem pendidikan Persatuan Islam pada masa ketidakjelasan karena sikap abai serta tidak pernah ada perhatian yang serius dari para pemangku jabatan di jamiyyah Persatuan Islam ini. Maka pelaksanaan FGD Pendidikan Persatuan Islam diharapkan menjadi langkah awal persemaian lahan dan benih menuju terciptanya ekosistem pendidikan Persatuan Islam yang lebih baik di masa yang akan datang. (/Rofiq)