Ghazi memantik diskusi ekonomi syari’ah di 2nd World Congress and Commemoration of Asian African Youth Government (AAYG)

oleh Reporter

22 Desember 2021 | 05:59

Bandung, persis.or.id - Kongres Pemuda Asia Afrika atau 2nd World Congress and Commemoration of Asian African Youth Government (AAYG) 2021 resmi digelar di Bandung, Jawa Barat. Kongres internasional ini merupakan yang kedua diselenggarakan setelah kongres yang pertama tahun 2015. 

Pertemuan Internasional yang bertempat di Hotel Savoy Homann Bandung ini diselenggarakan selama empat hari, dari tanggal 16-19 Desember 2021 dan dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari 63 negara, dengan rincian 52 negara anggota AAYG serta 11 negara observer seperti Amerika, Inggris, Rusia  Australia, dan United Nations (PBB).

Salah satu yang menarik di hari ketiga kongres adalah ketika Ghazi Abdullah Muttaqien (Co-Founder of Strategic Research Society OIC Youth Indonesia) sebagai Mahasiswa STAIPI Persis Garut, yang juga panitia kongres serta delegasi PP Pemuda PERSIS, turut menjadi penanggap dalam salah satu sesi panel yang bertajuk “Fostering Economic Recovery Through Youth Entrepreuneurial Innovation”.

Dalam forum terhormat itu, Ghazi Abdullah Muttaqien berhasil memantik diskusi tentang urgensi dan peran sistem ekonomi syari’ah untuk menjadi solusi bagi krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. 

Ia mengungkapkan tentang “Shari’a economic has a big role for fostering economic recovery through youth entrepreuneurial innovation” yang ditanggapi secara antusias oleh pembicara dan delegasi Internasional. Karena Indonesia adalah negara mayoritas muslim terbesar di dunia yang sangat potensial dalam pengembangan sektor ekonomi syariah, untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberkahan bersama.

Sesi panel “Fostering Economic Recovery Through Youth Entrepreuneurial Innovation” ini diisi oleh para tokoh dunia seperti Houssen Kashiri (Board Member Asian Region of Islamic Cooperation Youth Forum), M. Hazimeh (Vice President of Islamic Cooperation Youth Forum, Lebanon), Jufitri Joha (President MBM Malaysia), Zefri Ariff (Secretary General Majelis Belia Brunei Darussalam), M. Eraky (International Youth Motivator, Egypt), Ulunbek Erghesov (Kyrgyztan Youth Forum). 

Ketua Panitia R. Saddam Al-Jihad (Ex-Ketum PB HMI yang di akhir kongres terpilih menjadi presiden AAYG) menyebut tema besar pembahasan dalam kongres ini adalah Covid-19 dan geopolitik kawasan.

"Tema kali ini kan tentang bagaimana kolaborasi melawan Covid-19, jadi kolaborasi itu adalah kolaborasi antar bangsa-bangsa di Asia dan Afrika," ujar Saddam di Hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021). 

Dalam keterangan tertulisnya, Saddam menjelaskan, "Mereka (para delegasi) tidak sabar memberikan gagasan-gagasan perdamaian. Terutama gagasan perdamaian terkait dengan isu kawasan. Isu kawasan yang hari ini ada adalah isu kawasan terkait dengan Indo Pasifik, BNA, dan sebagiannya," kata Saddam.

Sementara, Presiden Pemuda Asia Afrika Youth Government 2015-2021, Beni Pramula menyebut kongres ini sebagai ajang spektakuler. Sebab, para pemuda se-Asia dan Afrika berkumpul memunculkan gagasan bersama. 

"Ini acara yang sangat spektakuler, pemuda-pemuda di kawasan Asia Afrika berkumpul untuk bertekad bersama. Maju bersama, membangun kebersamaan, mencapai tujuan bersama-sama," kata Beni.

(HL/dh)

Reporter: Reporter Editor: admin