Hadiri Konferensi Ulama ASEAN, Ketum PERSIS Sampaikan Dua Tantangan Krusial Realisasikan Misi Khaera Ummat

oleh Reporter

24 Desember 2022 | 15:40

Bali, persis.or.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) Ustaz Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag menghadiri Konferensi Ulama ASEAN ke-2 yang digelar di Bali pada 22-23 Desember 2022. 

Acara yang mengambil tema "Khaera Ummat" ini digelar atas prakarsa Kementerian Urusan Agama Penerangan dan Dakwah Kerajaan Saudi Arabia, yang bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia. 

Ketua Umum PP PERSIS diberi waktu dan kesempatan memberikan tanggapan pada sesi Mudakholat dan Iqtirohat di hari pertama, setelah para narasumber dari Saudi, Malaysia, dan Indonesia menyampaikan peranannya.

“Dalam merealisasikan misi sebagai Khaera Ummah yang ditandai dengan penerapan sikap beragama yang wasathy atau moderat dalam beramar makruf nahyi munkar dan berdakwah, ada dua tantangan internal yang mendasar,” kata Ustaz Jeje.

Pertama, kata dia, pada tataran teoritis belum ada kesepakatan tentang batas dan pedoman toleransi dan moderat dalam hubungan ibadah dan muamalah muslim dengan non muslim. 

Ini karena adanya perbedaan metode fatwa dan batasan batasan di antara mazhab-mazhab Islam yang ada. 

“Sehingga sering terjadi ikhtilaf yang keras di antara kelompok muslim sendiri antara suatu lembaga fatwa dengan yang lainya tentang batasan moderat atau tidak moderat,” ungkapnya.

Kedua, lanjut Ustaz Jeje, pada tataran praktis juga masih terjadi pertentangan di internal kelompok umat Islam. 

Masih ada yang atas nama toleransi dan moderasi Islam, bersikap dan melakukan tindakan tertentu terhadap pemeluk agama lain dalam hubungan ritual dan sosial. 

“Tetapi justru menurut kelompok muslim yang lain, tindakan itu sudah keluar dari batasan moderasi dan toleransi Islam yang berdasar pedoman Al-Quran dan hadis nabi, juga ijmak para ulama,” tambahnya.

Oleh sebab itu, penting dalam forum Konferensi Ulama ASEAN ini didiskusikan dan disepakati batas-batas teoritis dan praktis dari toleransi dan moderasi. 

“Dalam berdakwah dan beramar makruf tersebut secara sejalas dan tuntas," pungkasnya.

[]

Reporter: HL

Editor: Fia Afifah

Reporter: Reporter Editor: admin