Organisasi Program Pangan Dunia (WFP) sebagaimana dilansir RT Arabic pada Ahad (01/12) menjelaskan bahwa setelah perang meletus pada 07 oktober 2023, harga bahan pokok sudah melonjak naik melebihi 1000 persen. Hal ini semakin menunjukan kerugian besar yang ditimbulkan oleh konflik yang sedang berlangsung dan semakin memperparah kondisi kemanusiaan di wilayah Gaza tersebut.
PBB dalam situs resminya menyoroti “kondisi krisis kelaparan semakin parah dan meliputi seluruh wilayah Gaza dengan kenaikan harga pangan yang menggila.” Laporan ini menggambarkan ancaman serius yang dihadapi oleh penduduk Palestina yang menempati Jalur Gaza, mereka terperangkap dalam kondisi kelaparan ekstrem akibat pembatasan akses terhadap bantuan kemanusiaan dan ketersediaan bahan makanan yang sangat terbatas.
Sebelumnya, Agit Songai; Direktur Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Palestina menyatakan bahwa untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari di Gaza para penduduk mesti berjuang hidup mati setiap harinya. Ia memperingatkan bahwa setelah 13 bulan genosida berlangsung, ancaman kematian karena kelaparan, penyakit hingga pengebomam menjadi kenyataan yang tak terhindarkan.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (04/12) Serangan militer Penjajah Israel di wilayah Jalur Gaza telah menewaskan 44.502 jiwa dan melukai lebih dari 105.454 orang lainnya dengan mayoritas anak-anak dan wanita sejak 7 Oktober 2023.
BACA JUGA: PP Persis dan PZU Salurkan Donasi untuk Para Penghafal Quran di Gaza Palestina