Makkah, persis.or.id - Pada hari ketiga kunjungan di Arab Saudi, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengecek kesiapan layanan hotel dan dapur katering di Madinah.
Menag berkunjung ke Emaar Elite di wilayah Syamaliyah yang berada sekitar 50 meter sebelah utara Masjid Nabawi, dan Meez Mary Kitchen For Serve Meals di Wilayah Hatim, Madinah.
Emaar Elite Hotel berkapasitas 1.400 jemaah. Sementara Meez Mary tahun ini melayani 11.000 jemaah haji Indonesia per hari.
Menu yang disajikan adalah makanan bercita rasa nusantara dengan menu antara lain Nasi Kuning, Ayam Goreng Saus Mentega dan sebagainya.
Menu-menu ini dipadu dengan tumisan sayuran serta ditambah buah-buahan dan air mineral.
Dapur katering ini juga akan menyajikan 20persen makanan ramah lansia. Meski disajikan dengan menu yang sama, hanya nasi dan lauknya dimasak agar lebih halus dan lembut. Salah satu pilihannya dalam bentuk Nasi Tim.
Dalam kunjungan ini, Menag ikut memastikan bahwa layanan yang disiapkan ramah lansia.
"Saya hari ini mengecek kesiapan layanan di Emaar Elite Hotel. Saya lihat hotel untuk jemaah haji Indonesia representatif, bagus dan bersih. Ini sesuai kontrak," sebut Menag di Madinah, Kamis (9/5/2024).
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, ikut mendampingi.
Juga Staf Khusus Menag bidang Hukum Abdul Qodir, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kadaker Madinah Ali Mahzumi dan Kabid Katering Sutikno.
"Kamar mandi ada di dalam dan sebagian menggunakan bathtub. Saya minta supaya jemaah lansia ditempatkan pada kamar dengan kamar mandi yang menggunakan shower. Jika bathtub, harus ada pendamping. Ini untuk kenyamanan jemaah, khususnya lansia," sambungnya.
Dari seluruh kamar di Emaar Elite Hotel, ada sekitar 100 kamar dengan kamar mandi berupa bathtub.
Jemaah haji Indonesia akan mulai tiba di Madinah pada 12 Mei. Mereka akan tinggal selama sembilan hari di Kota Nabawi, sebelum berangkat ke Makkah.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun ini sudah menjalin kontrak dengan 106 hotel sebagai akomodasi jemaah di Madinah.
Menu Lansia
Di dapur katering, Menag juga menanyakan terkait layanan lansia, selain cek kondisi dan kesiapannya dalam menyiapkan konsumsi jemaah.
"Saya hari ini juga mengecek kesiapan dapur Meez Mary, salah satu pihak yang akan menyediakan layanan konsumsi jemaah haji Indonesia. Saya lihat dapur bersih dan luas," katanya.
"Tahun lalu kinerja dapur ini baik. Saya juga lihat sudah ada alokasi sendiri untuk menu makanan bagi jemaah lansia. Saya harap dapur ini bisa memberikan layanan terbaik bagi jemaah," tambahnya.
Tiba di dapur, Menag disambut pemilik perusahaan katering Meez Mery. Hadir juga Wan Abdurahman, selaku executive chef yang asli warga Cipanas, Bogor.
Menag juga akrab berbincang dengan beberapa chef dan asisten chef yang ada di dapur dan kebanyakan juga dari Indonesia.
Kesempatan itu dimanfaatkan Menag untuk menanyakan banyak hal, mulai dari ketersediaan sayuran dan bumbu nusantara, hingga tempe dan tahu sebagai makanan kesukaan orang Indonesia.
Hal tersebur diiyakan Wan Abdurrahman. Tidak hanya saat operasional haji, menu tempe dan tahu juga disukai jemaah umrah.
Dalam sehari, dapurnya bisa menghabiskan hingga ratusan papan tempe dan tahu yang juga diproduksi orang Indonesia.
Menag tidak lupa menanyakan kesiapan storage dan ketersedian bahan makanan.
Wan Abdurrahman menjelaskan, dapur ini memiliki enam storage besar, sembari menunjukkannya satu per satu.
Tampak bahan makanan daging sapi, ayam, ikan, dan telur juga sudah tersedia dalam ruangan berpendingin udara.
"Bumbu Indonesia apa saja yang digunakan?" tanya Gus Men. Dijelaskan Wan Abdurrahman kalau ada cukup banyak jenis, seperti sereh, lengkuas, kencur, daun pandan, daun jeruk, salam, santan, ssem, dan kacang tanah.
"Kita terus berupaya menghadirkan yang terbaik buat jemaah. Saya berharap layanan hotel dan konsumsi di Madinah tahun ini lebih baik dan ramah lansia," tandasnya.
[]