Makkah, persis.or.id - Setelah melalui berbagai persiapan administratif dan berkordinasi dengan petugas kloter masing-masing, dengan petugas sektor, hingga MoU dengan Maktab dan pembayaran biaya, persiapan pelaksanaan haji yang bergabung dengan KBIHU Qarnul Manazil PP Persatuan Islam dan juga KBIHU Johar PW PERSIS Jakarta, semuanya sudah memasuki tahap persiapan keberangkatan tarwiyah.
Meskipun sebelumnya ada beberapa kendala yang membuat gelisah sebagian jamaah, yaitu perijinan dari pihak Maktab yang mensyaratkan jumlah tertentu, tetapi kemudian bisa dicari solusinya. Jamaah diperbolehkan bergabung dengan kloter dan maktab lain yang sudah mendapat ijin.
Sejak diberlakukannya sistem zonasi keberangkatan, jamaah haji yang tergabung dengan KBIHU Persatuan Islam tidak dapat disatukan dalam satu maktab yang sama, tetapi terpencar sesuai dengan kloter asalnya dari daerah masing-masing. Konsekuensinya, pengurusan tarwiyah juga menjadi terpisah-pisah.
Waketum PERSIS, Dr. Jeje Jaenudin, yang melaporkan langsung dari Makkah, Rabu (6/7/2022) waktu Indonesia barat (WIB), mengapresiasi sikap pemerintah yang tetap mengakomodir dan mempersilakan jamaah yang mau melaksanakan tarwiyah.
“Namun, akan lebih ideal lagi jika pemerintah membuat kebijakan yang lebih proaktif dalam hal tarwiyah, dengan memberikan alokasi pembiayaan dan fasilitas lainnya bagi yang melaksanakan tarwiyah. Hal tersebut sebagai wujud sikap adil dan moderat terhadap kepentingan ibadah haji jamaah Indonesia yang beragam,” harapnya.