Jelang Muktamar XVI, PW PERSIS DKI Jakarta Inginkan Perubahan di Semua Lini

oleh Reporter

08 September 2022 | 07:55

(Ketua PW PERSIS DKI Jakarta H. Soewardi Soelaiman (kemeja putih) didampingi Wakil Ketua 1 KH. Latief Nurdin, S.E.)

 

Jakarta - Pimpinan Wilayah Persatuan Islam (PW PERSIS) DKI Jakarta mengapresiasi seluruh panitia Muktamar XVI PERSIS yang jatuh pada 23 September 2022 mendatang. 

 

Apalagi dengan mengangkat tema "Transformasi Gerakan Dakwah PERSIS untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil’alamin dalam Bingkai NKRI", yang sangat singkron dengan semangat PERSIS saat ini. 

 

PW PERSIS DKI Jakarta menganggap, tranformasi atau perubahan yang sebenarnya adalah perubahan secara menyeluruh. 

 

“Saya menginkan adanya perubahan di semua lini, hal untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil’alamin,” kata Ketua PW PERSIS DKI Jakarta H. Soewardi Soelaiman di kantor PW PERSIS DKI Jakarta, Jl. Johar Baru Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022) sore. 

 

Ia juga menyampaikan, PERSIS harus maju di semua bidang. Oleh karena itu, perubahan di semua lini amatlah tepat untuk kondiai saat ini. 

 

Apalagi penyelwnggaraan Muktamar kali ini juga dapat dianggap sebagai momen seratus tahun PERSIS. 

 

Menurutnya, PERSIS sebagai ormas Islam yang merupakan pergerakan penting di Indonesia harus dapat lebih dapat menegaskan lagi posisi dan eksistensinya. 

 

“Saat ini, PERSIS harus lebih memiliki visi misi ke depan. Di mana perubahan zaman, kondisi sosial, politik, ekonomi, budaya, dan pemikiran keagamaan akan terus berubah,” tegas H. Soewardi. 

 

Meski begitu, dirinya tidak mengatakan bahwa saat ini PERSIS idak memilik visi misi, tetapi harus jauh lebih baik dari sebelumnya. 

 

Disinggung mengenai figur ketua umum yang layak memimpi PERSIS di era globalisasi saat ini, dirinya mengungkapkan bahwa PERSIS saat ini harus memiliki ketua umum yang tetap harus berlatar belakang ulama, muda, dan yang penting lagi memilik visi yang jauh ke depan. 

 

Ia menilai, hal inilah yang dapat menjawab semua tantangan masa kini. Bahkan dirinya memiliki penilaian sendiri. 

 

Menurutnya, Ustaz Dr. Jeje yang sudah menjalani roda jamiyyah sebagai wakil ketua umum sudah layak memimpin PERSIS ke depan. Serta dilengkapi dengan Prof. Atip Latifulhayat sebagai wakilnya. 

 

“Ini suatu kombinasi yang insyaa Allah tepat menduduki kursi tersebut,” ungkap H. Soewardi. 

 

Senada dengan H. Soewardi, Wakil 1 PW PERSIS DKI Jakarta, KH. Latief Nurdin SE., mengatakan bahwa PERSIS sudah sangat layak bertranformasi. 

 

Ini karena ummat menghendaki adanya perubahan. Tetapi untuk melaksanakannya, KH. Latief menilai hal tersebut bukan suatu langkah yang mudah. 

 

“Diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat mumpuni di bidangnya,” kata KH.Latief. 

 

Menurutnya, saat ini PERSIS belum bisa melaksanakan transformasi secara total. Hal ini dikarenakan saat ini PERSIS belum mempunyai SDM tersebut. 

 

Mantan ketua PW PERSIS DKI Jakarta pada 1998-2007 ini pun menjelaskan, bidang yang harus bertranformasi total adalah bidang dakwah, bidang tarbiyah (pendidikan) dan bidang maaliyah (ekonomi). 

 

“Di bidang dakwah walalupun itu belum sempurna, tetapi alhamdulillah hasilnya sudah bisa dirasakan oleh ummat,” ucapnya. 

 

Selain itu, di bidang tarbiyah, walaupun pesantren PERSIS saat ini berjumlah ratusan, tetapi pesantren itu masih berjalan sendiri-sendiri. 

 

“Harus ada regulasi dan pembinaan dari bidang tarbiyah pusat. Agar semua pesantren PERSIS diselurub Indonesia memiliki visi misi dan keilmuan yang sama” imbuhnya. 

 

Sedangkan, di bidang maaliyah, dirinya mengatakan bahwa bidang inilah yang harus berubah total. Agar nantinya PERSIS memilikinlebih banyak perusahaan-perusahaan milik jamiyyah. 

 

"Jika ekonomi jamiyyah kuat, insyaa Allah tidak bisa dipungkiri dampaknya akan terasa oleh ummat,” ungkapnya. 

 

Terkait figur ketua umum, dirinya juga menilai bahwa sosok yang bisa memimpin PERSIS ked epan adalah figur yang muda yang energik dan memiliki visi misi ke depan. 

 

“Tetapi yang paling utama adalah figur muda yang ulama. Setidaknya di dalam dirinya sudah lengkap memiliki jiwa keulamaan dan akademisi,” tegas KH. Latief. 

 

Reporter: HL

Editor: Fia Afifah

Reporter: Reporter Editor: admin