Bandung, persis.or.id - Kaderisasi da’i merupakan suatu keniscayaan. Jauh berkaca ke belakang pada zaman Rasulullah Muhammad Saw, beliau membina kader-kader muda pejuang Islam sebagai ujung tombak dakwah Islamiyyah ke penjuru pelosok daerah. Seperti diantaranya 'Ali bin Abi Thalib, Anas bin Malik, Sa'ad bin Abi Waqqas dan sebagainya.
Melalui kaderisasi ini dakwah Islam terus membara. Di tangan-tangan para Mujahid dakwah wilayah agama Islam bisa menjadi sangat luas. Persatuan Islam (Persis) menyadari pentingnya kaderisasi dai.
Pimpinan Pusat (PP) Persis terus berusaha menggulirkan kaderisasi dai. Bidang dakwah membuat berbagai terobosan kaderisasi. Diantara terobosan tersebut ialah program Kafilah Du’at.
Kafilah Du’at kini menjadi program Bidang Dakwah. Para mujahid dakwah di Kafilah Duat merupakan bagian ujung tombak dakwah Islam ke berbagai daerah di Infonesia. Program ini kini telah memasuki angkatan keempat belas.
Dalam kurun 1 tahun ke depan, para dai ini diharapkan terampil dalam memikat hati masyarakat setempat setempat. Berbagai program akan digulirkan untuk berbagai segmen masyarakat. Selain berdakwah di forum, para dai juga dituntut untuk berbaur dengan masyarakat, seperti dalam kegiatan sosial lainnya. (Ridwan Syafi’i)
BACA JUGA: Pembekalan Kafilah Du’at Angkatan ke-14: Perluasan Dakwah Persis Hingga Ke Pelosok
