Oleh: Ihsan (Kafilah Du'at 2024, OKU Sumatra Selatan)
Rabu (03/12/2024) adalah awal dari perjalanan saya sebagai salah satu dari sebaran da'i kafilah du'at pimpinan pusat persatuan Islam (PP PERSIS) di wilayah OKU, Sumatera Selatan.
Tepatnya di Desa Raksajiwa, Kampung 2, Kecamatan Semidang Aji, Sumatera Selatan. Mereka hadir untuk menebarkan syiar-syiar Islam sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Pemberangkatan sebaran da'i kepelosok negeri ini khususnya ke wilayah Sumatera Selatan dimulai pukul 21.30 WIB dari Kantor PP PERSIS yang berada di Bandung.
Setelah 4 jam lebih perjalanan sekitar pukul 02.00 dini hari, saya bersama Ustadz Yusuf dkk sampai di Pelabuhan Merak.
Kemudian, beralih menggunakan kendaraan laut (Kapal Feri) untuk bisa sampai ke tempat lokasi pengabdian, dikarenakan lokasi berada di sebrang pulau. Dan untuk sampai di kepulauan Sumatera sekitar 2 jam perjalanan.
Sesampainya di Pelabuhan Bangkauheni sekitar pukul 06.00, saya pun beserta Ustadz Yusuf dkk melanjutkan perjalanan darat.
Butuh waktu sekitar 11 jam untuk sampai ke tempat pengabdian yang berada di pelosok.
Sesampainya di sana, kami pun disambut dengan senyuman, jamuan, keramahan dari Pimpinan Daerah (PD) PERSIS di wilayah OKU.
Setelah berbincang-bincang kami pun melakukan serah terima salah satu dari sebaran da'i kafilah du'at yaitu Ihsan Kamil, S. Ag untuk mengabdi selama 1 tahun kedepan di OKU Sumatera Selatan.
Ustadz Jajang selaku Ketua PD PERSIS OKU Sumatera Selatan mengatakan pandangannya terkait dengan Kafilah Du'at.
"Sebaran da'i ke pelosok-pelosok merupakan program yang sangat membantu untuk daerah-daerah PERSIS yang jauh dari Pimpinan Pusat (PP)," ujarnya.
Sedangkan menurut Ustaz Ajid selaku Mudir 'Amm menyatakan bahwa pada 2022, pihaknya baru meresmikan PD PERSIS.
"Dan 2023 kami merintis Pesantren PERSIS, sehingga dengan kedatangan Kafilah Du'at ke wilayah kami akan sangat membantu untuk membesarkan pesantren yang baru kami bangun," terangnya.
Ustaz Yusuf juga menuturkan bahwa Indonesia itu bukan Garut saja, tapi ada juga yang di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan lain sebagainya.
"Sehingga kami mengirim da'i-da'i kepelosok-pelosok keluar daerah untuk menyebarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah," terangnya.
[]