Sumedang, persis.or.id - Bahasa Sunda memiliki peran strategis, terutama dalam memahami suatu pesan agar lebih kena dan dipahami dengan benar.
Demikian salah satu pesan yang disampaikan Ketua Umum (Ketum) PERSIS KH. Aceng Zakaria dalam sambutannya pada acara Diskusi Kebudayaan, yang diselenggarakan Bidang Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan (HMK) Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS), Sabtu (19/03/22).
Ustaz Aceng menilai, terkadang bahasa Indonesia tidak dapat memenuhi maksud sesungguhnya dari suatu maksud pesan, seperti ayat-ayat Al Qur’an atau teks hadits.
Lebih lanjut Ia menyampaikan, fakta menunjukkan bahwa anak-anak generasi yang ada hari ini tidak mengenal dengan bahasa Sunda lebih jauh.
“Kegiatan ini semoga dapat menjadi ikhtiar membangkitkan lagi kesadaran terhadap budaya, terutama dalam bahasa Sunda,” tuturnya.
Secara khusus, Ia berpesan kepada para mubaligh PERSIS untuk menguasai dan memahami Bahasa Sunda, karena memang secara umum PERSIS berkembang di Jawa Barat yang notabene berbudaya Sunda.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari pembicara yang dihadirkan, yaitu Dr. Hawe Setiawan Selaku Bidang Budaya PB Paguyuban Pasundan, yang mewakili Ketua PB Paguyuban Pasundan Prof. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.
Selain itu, hadir pula sebagai pembicara H. Tatang Sumarsono (Budayawan Sunda) dan Sejarawan PERSIS Dr. H. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum.
Mengangkat tema “Adu Manis Budaya Sunda & Agama Islam” tersebut dilaksanakan di RM Suka Hati Cipacing, Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Diskusi juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube PERSIS TV Channel.
Kontributor: Muslim Nurdin
Editor: Dhanyawan