Konferensi Sejarah Nasional XI, Dosen STAIPI dan UNIPI Tampil sebagai Pemakalah

oleh Reporter

05 Desember 2021 | 00:59

[Arsip - 19/10/21]

Bandung – persis.or.id, Konferensi Nasional Sejarah XI (KSN XI) yang diinisiasi oleh Pengurus Pusat Masyarakat Sejarawan Indonesia (PP-MSI) dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI) kembali diselenggarakan pada 8 – 11 November 2021 mendatang.

Ada beberapa tema umum seperti sejarah perempuan, kesehatan, maritim, geopolitik internasional, pendidikan, ekologi, terorisme, sejarah militer, perkembangan teknologi, historiografi, seni, dan kebudayaan yang ditempatkan dalam perspektif saling hubungan dan pengaruh global di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Dalam Konferensi Nasional Sejarah XI, bertajuk Agama dan Budaya IV, terlihat Dosen STAIPI Garut dan Universitas Persatuan Islam (UNIPI) akan hadir sebagai pemakalah dalam konferensi tersebut.

Pertama, Tiar Anwar Bachtiar sebagai Dosen STAIPI Garut. Beliau menyelesaikan S1 di Jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran (UNPAD), S2 dan S3 di Departemen Sejarah di Universitas Indonesia. Menulis lebih dari 20 buku bertema sejarah. Fokus studinya adalah tentang gerakan-gerakan Islam di Indonesia abad ke-20.

“Dalam makalah panel tersebut, beliau akan membahas situasi historis awal abad ke-20 yang menjadi setting historis awal pencaplokan Palestina oleh bangsa Yahudi hingga berdirinya Negara Israel tahun 1948 dan situasi historis yang terjadi pada periode yang sama di Indonesia”, tulis Penyelenggara dalam rilis resminya, Selasa (19/10/2021).

Kedua, Muslim Nurdin sebagai Dosen UNIPI. Beliau menyelesaikan S1 di Jurusan Sejarah UNPAD, dan S2 di Prodi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

“Dalam makalah panel tersebut, beliau akan memperdalam kebijakan-kebijakan luar negeri resmi pemerintah Indonesia setelah menyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945 atas berdirinya Negara Israel dan penindasan atas bangsa Palestina. Kebijakan ini akan dikaitkan dengan sikap para aktivis Islam pada masa sebelum Kemerdekaan. Apakah kebijakan resmi pemerintah Indonesia ini terpengaruhi atau tidak”, lanjut penyelenggara dalam rilis persnya.

Konferensi Nasional Sejarah XI yang mengambil tema “Sikap Gerakan-Gerakan Islam di Indonesia terhadap Penjajahan Palestina dan Pengaruhnya terhadap Kebijakan Luar Negeri Indonesia atas Palestina (1917-1967)” bisa diikuti oleh setiap orang, dengan terlebih dahulu mendaftar di konferensi.masyarakatsejarawan.or.id

“Silakan ikuti, secara daring, pada 9 Nopember 2021 nanti,” ajak Tiar Anwar Bactiar via jejaring whatsapp.

Makalah yang akan dibahas nanti dinilai bermanfaat untuk mengetahui:(1) Situasi historis awal abad ke-20 di Indonesia dan kawasan Timur Tengah sekitar Deklarasi Balfour pada tahun 1917 hingga deklarasi berdirinya negara Israel pada tahun 1948. (2) Pandangan Aktivis Islam Indonesia dalam Masalah Baitul-Maqdis dan apa yang mereka lakukan untuk mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan Palestina. (3) Pengaruh dari desakan aktivis Islam terhadap kebijakan luar negeri Indonesia pasca-Kemerdekaan atas penjajahan Palestina oleh Israel, dan (4) respon para penolak campur tangan pemerintah dalam penyelesaian permasalahan Baitul Maqdis dan Palestina. Jangan sampai terlewatkan.

(/TG)

Reporter: Reporter Editor: admin