Tazwidu Fityanil Qur’an (baca;Tafiq), merupakan ajang kaderisasi berjenjang bagi para Pemuda Persis. Secara historis, Tafiq merupakan buah pikir dari Ustadz Abdurrahman (allahuyarham).
Pada awalnya Tafiq, sejak jaman Ustadz Yaman (allahuyarham), diadakan untuk pembekalan kepada para Pemuda yang akan menjadi pengurus di Pimpinan Pusat.
Biasanya sesudah muktamar dan tersusun kepengurusan, baru kemudian diadakanlah Tafiq, sebagai pembekalan terhadap para pengurus.
Seiring dengan waktu pada masa kepengurusan 2005-2010, diadakan modifikasi terhadap Tafiq, yang semula hanya pembekalan pada tingkat pusat setelah muktamar, dirubah menjadi training yang diadakan untuk semua pengurus dan calon pengurus pada semua jenjang baik tingkat PD Tafiq 1, PW Tafiq II dan PP Tafiq III.
Proses kaderisasi seperti Tafiq sangat penting dalam organisasi kader.
Para kader yang duduk dalam kepengurusan diharapkan setelah menempuh proses kaderisasi mempunyai pemahaman yang sama terhadap pola perjuangan yang sedang dilakukan.
Selain itu, tentu saja para kader yang menjadi pengurus di semua jenjang diketahui fikrohnya dan juga track recordnya. Sehingga sampai di pengurus pusat yang jadi pengurus, bukan orang yang ‘ujug-ujug’, tanpa diketahui track recordnya dan fikrohnya.
Kaderisasi di tingkat Pemuda mempunyai peranan yang sangat signifikan, sebab jika kaderisasi Pemuda mandul, hampir dipastikan dikepengurusan Persis, bakal banyak menemui kendala. Disinilah makna penting kaderisasi di Pemuda Persis.
Terima kasih yang tak terhingga kepada para senior yang telah menancapkan fondasi kaderisasi Pemuda Persis, juga terima kasih kepada para junior yang telah melanjutkan dan mengembangkan proses kaderisasi Pemuda Persis.
Semoga ke depan, bagi mereka yang duduk di Pimpinan Pusat Persis, dapat melalui jenjang kaderisasi Pemuda Persis.
***
Oleh:
Aay M Furqon Mantan, Ketua I Pemuda Persis 2005-2010