Palu, persis.or.id - Pesantren Persatuan Islam (PERSIS) 147 Kota Palu Sulawesi Tengah merupakan salah satu lembaga pendidikan PERSIS yang paling maju di luar Pulau Jawa.
Pada Rabu (04/10/2023), untuk pertama kalinya para asatidz (tenaga pengajar) di pesantren ini mendapatkan pembinaan dari Bidang Tarbiyah Pimpinan Pusat (PP) PERSIS.
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Bidang Tarbiyah PP PERSIS Dr. Tiar Anwar Bachtiar, sebagai pemateri utama.
Pembinaan ini mencakup pengenalan sejarah pendidikan PERSIS, sosialisasi pedoman Sistem Pendidikan PERSIS, dan penjelasan mengenai Kurikulum Madrasah Diniyyah PERSIS yang baru saja diluncurkan.
Mudir 'Amm Pesantren PERSIS 147 Kota Palu, H. Saiman, berharap agar kegiatan pembinaan ini dapat dilakukan secara rutin, terutama dalam konteks pengenalan jam'iyah yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat Kota Palu.
"Kami sangat berharap ada asatidz tetap yang dapat dikirim dari PP PERSIS untuk memperkuat karakter kejam'iyyahan di pesantren ini," ungkap H. Saiman.
Pesantren PERSIS 147 sendiri memiliki jenjang pendidikan mulai dari Madrasah Diniyah (MD), PAUD, SDIT, SMPIT, hingga SMAIT.
Jumlah santri di pesantren ini mencapai lebih dari 800 orang. Ini merupakan jumlah yang sangat besar di Kota Palu, bahkan jika dibandingkan dengan pesantren-pesantren PERSIS di Pulau Jawa.
Pesantren ini didirikan pada 1998 dan dimulai dengan Madrasah Diniyah yang berlokasi di atas wakaf H. Otjo, seorang pengusaha asal Tasikmalaya di Palu.
Saat ini, pesantren telah mengalami perkembangan yang sangat baik. Bahkan H. Saiman yang menjabat sebagai Mudir 'Amm , sudah menyiapkan lahan untuk membangun perguruan tinggi. (/TAB)
[]