Lebih jauh, ketua PW. Pemudi Persis Jawa barat, ibu Rizki Ghasseni menyatakan nilai dakwah yang lebih esensial yakni upaya perlawanan dan kompetisi gerakan menghadapi masifnya kristenisasi yang digulirkan oleh missionaris kristen melalui jalur sosial. "Pemudi Persis mengajak kepada seluruh ummat Islam supaya lebih intens dan serius di ranah sosial. Kita tidak bisa hanya sekedar diam untuk membentengi ummat dari upaya kristenisasi. Kita harus bergerak cepat!" Tandas Rizki.
Hal itu juga mendapat persetujuan dari Ibu Hj. Eni. Ia mengungkapkan pentingnya kepekaan sosial di kalangan ummat Islam Indonesia. "Jangan sampai ada lagi kejadian ummat Islam dari kelas menengah ke bawah harus menggadaikan aqidahnya oleh sebab himpitan ekonomi." tukasnya.
Hal senada juga diungkap oleh bapak camat Sukaresik. Bagi bapak Camat, ke depan, dan begitu harapannya, acara-acara dakwah model baksos ini harus kontinyu dan serentak di banyak daerah. "Semoga saudara-saudara kita yang lain bisa meniru dakwah yang dilakukan oleh Pemudi Persis ini." pungkas bapak Camat.
Sebagai pendukung suksesnya acara tersebut, panitia bekerjasama dengan PZU (Pusat Zakat Ummat) perwakilan kab. Tasikmalaya, Yakult kab. Tasikmalaya dan Mitra 9 KEMENKES RI.
"Kerjasama kegiatan ini menjadi motivasi penguat jihad jam'iyyah. Insyaallah ke depan, PD. Pemudi Persis kab. Tasikmalaya akan semakin menggeliatkan lagi dakwah di bidang sosial." ungkap Nunung Ernawati, ketua PD. Pemudi Persis kabupaten Tasikmalaya.
Tercatat ada sekitar 550 peserta yang mengikuti baksos tersebut. Masing-masing terdiri dari kader pemudi Persis, simpatisan, tamu undangan, dan masyarakat setempat yang berkeinginan untuk program pengobatan gratis. (Z2)
Hima Persis
11 November 2025 | 08:21
PW HIMA PERSIS DIY Gelar Kaderisasi di Bantul: Tegaskan Peran Mahasiswa sebagai Organisatoris Akademis Berbasis Nilai Ulul Albab