Madinah, persis.or.id – Pimpinan Pusat Persatuan Islam berhasil meloloskan kadernya menjadi Pelayan Petugas Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan PPIH Kelompok Terbang (Kloter) pada musim haji 1445 h – 2024 M.
Lima orang menjadi petugas PPIH Arab Saudi diantaranya Ustaz H. Asep Ihsan Taufiq dan Ustazah Dr. Titin Suprihatin di layanan Bimbingan Ibadah (Bimbad) Daker Makkah, Taufiq Awaludin dan Hamdan bertugas dilayanan lansia daker Makkah, dan Henri Lukmanul Hakim bertugas dilayanan Media Center Haji (MCH) daker Madinah.
Alhamdulillah kelima orang tersebut saat ini sudah berada di Tanah Suci. Henri berangkat lebih awal pada 8 April 2024 karena bertugas di Madinah. Sedangkan empat orang lainnya, Ustaz Asep. Ustazah Titin, Taufiq dan Hamdan berangkat menyusul pada 15 Mei 2024.
Sementara ada 6 orang yang bertugas di klopter diantaranya Deni Nurdiyana, Muhammad Yahya Firdaus, Dede Abdul Fatah, Fauzia Raziani Razak, Wahyudin, dan Rahmat Jaelani. Dan 2 petugas susulan Husni rofiqoh dan Fenny Valenti Yusron.
Alhamdulillah semuanya sudah berada di Tanah Suci untuk menjalankan tugasnya.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), Dr. Haris Muslim merasa bersyukur. Karena kadernya masuk menjadi petugas haji yang akan melayani tamu-tamu Allah.
Petugas Penyenggara Ibadah Haji atau PPIH ini memiliki tugas yang sangat luar biasa, baik dari segi tugasnya maupun pengalaman yang akan didapatkan nanti. Menjadi seorang PPIH harus betul-betul memiliki rasa tanggung jawab yang besar, menyadari bahwa ini adalah amanah dan harus memahami betul tugas-tugasnya," kata Ustaz Haris ketika dimintai keterangannya, Selasa (29/5/2023).
Ia menegaskan, jangan sampai amanah ini dijadikan hanya formalitas saja. Dan kemudian di sana tidak mengerti tugas apa yang harus dikerjakan.
"Memberikan pelayanan kepada jemaah haji atau tamu Allah itu adalah satu kehormatan serta amanah yang mulia," ujarnya.
Ustaz Haris yang juga alumni PPIH Arab Saudi tahun tahun 2008 jadi paham betul tugas dan fungsi menjadi petugas pelayan tamu Allah.
Nikmat dari Allah lainnya jadi petugas haji, lanjut Ustaz Haris, menjadi PPIH itu berkesempatan untuk melaksanakan ibadah haji.
"Sah haji bagi petugas itu dengan syarat bisa melaksanakan rukun dan syarat-syaratnya meskipun nanti akan ada yang harus disesuaikan dengan tugasnya," ungkap dia.
Selain itu, menjadi petugas PPIH juga akan mendapatkan banyak sekali pengalaman yang luar biasa, petugas PPIH ini bisa memotret bagaimana pelaksanaan dan penyelenggaraan ibadah haji terutama di Arab Saudi dengan segala macam problematikanya.
'Sehingga bisa memahami kenapa terjadi masalah dan segala macamnya bagaimana juga nanti solusi dari permasalahan yang dihadapi di lapangan," ucapnya.
Seperti yang dulu dia alami ketika menjadi petugas PPIH yang kala itu ditempatkan di Jeddah.
Ia juga memberikan pesan kepada yang tepilih menjadi petugas haji; yaitu syukuri, karena bisa beribadah dengan baik. Tanamkan tanggung jawab amanah, pahami tugas masing-masing dan berikan pelayanan yang maksimal kepada jemaah dengan tulus dan ikhlas. Serta tanamkan dalam diri kita menjadi petugas haji hanya untuk beribadah kepada Allah Swt semata atau mewakafkan diri.
"Pengalaman menjadi petugas haji adalah bekal untuk kita semua, yang itu sulit untuk dinilai sulit untuk dibeli dan tidak akan bisa didapatkan kecuali oleh orang-orang pilihan Allah yang pernah mengalaminya. Selamat melaksanakan tugas dengan baik, penuh komitmen dan keikhlasan yang tinggi. Sehingga yang kita lakukan dicatat sebagai amal yang soleh dan menjadi haji yang mabrur," pungkasnya.
Dari Madinah, Henri persis.or.id tim Media Center Haji (MCH) 2024 melaporkan.