Bandung, persis.or.id - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) mengapresiasi langkah tegas pemerintah Indonesia yang berhasil mengungkap praktik kecurangan dalam pengoplosan beras premium. Skandal ini diperkirakan menimbulkan kerugian negara hingga Rp99 triliun per tahun.
“Kami sangat mengapresiasi serta mendukung langkah pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian, dalam membongkar skandal pengoplosan beras premium. Ini adalah langkah penting dalam menjaga keadilan ekonomi dan keamanan pangan,” ujar Drs. KH. Uus Muhammad Ruhiat, Ketua Bidang Dakwah PP PERSIS, kepada persis.or.id, Jumat (18/7/2025).
Kiai Uus menekankan bahwa praktik semacam ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga merupakan bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik dan nilai-nilai agama.
“Tindakan ini jelas melanggar prinsip kejujuran. Dalam Islam, kecurangan seperti ini sudah dicontohkan dalam kisah kaum Nabi Syu’aib, yang dikenal suka mengurangi timbangan. Mereka pun mendapat peringatan keras dari Allah SWT,” terang Kiai Uus.
Menurutnya, skandal pengoplosan ini tak hanya menzalimi konsumen, tapi juga para petani yang menjadi ujung tombak ketahanan pangan nasional.
“Pengurangan takaran dan pengoplosan adalah bentuk akhlak buruk yang dipertontonkan oleh oknum pengusaha yang rakus. Ini tidak bisa ditoleransi dalam sistem ekonomi yang adil,” tegasnya.
Kiai Uus pun mengutip firman Allah dalam Surat Al-Muthaffifin ayat 1-3:
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.”
“Ayat ini menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang bermain curang dalam perdagangan,” pungkasnya.
Diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengungkap bahwa sebanyak 212 merek beras diduga melakukan pelanggaran standar mutu dan pengoplosan. Praktik ini bukan hanya menipu konsumen secara kualitas, tapi juga berpotensi merugikan perekonomian negara dalam jumlah yang sangat besar.
BACA JUGA:PERSIS Apresiasi Dedikasi KH. Uus M. Ruhiat dan Laksamana H. Asep Saepudin dalam Pelayanan Haji 2025