Makkah, persis.or.id - Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1445 H/2024 M, memasuki hari ke-31. Sekarang adalah sepekan menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji 2024.
Sekretarsi Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Ustaz Dr. Haris Muslim menyampaikan, menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji, pemerintah melalui petugas haji, baik petugas kloter, PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi, dan pihak lain yang terlibat, untuk bersatu padu menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan operasional penyelenggaraan ibadah haji.
Jelang pelaksanaan ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) Agar jemaah mempersiapkan diri secara mental dan fisik agar dapat melaksanakan puncak ibadah dengan optimal. Selain itu, Ustaz Haris juga meminta agar jemaah mempersiapkan barang bawaan seperlunya, yang benar-benar akan dipakai di armuzna.
“Hal ini sangat penting, agar seluruh jemaah tidak perlu repot-repot membawa barang bawaan berlebih," kata Ustaz Haris kepada Media Center Haji ketika ditemui Di Hotel Fairmont, Zam-zam Tower, Makkah, Sabtu (8/6/2024) malam.
Haris menyampaikan, agar jemaah membawa barang bawaan secukupnya. Tidak perlu bawa koper besar, bawa pakaian secukupnya karena selama armuzna Jemaah lebih dominan menggunakan kain ihram. Barang bawaan lainnya yang harus dibawa alat mandi, perlengkapan ibadah, serta obat-obatan. Hal ini agar tidak membebani jemaah, dan mengingat space atau tempat yang tersedia untuk setiap Jemaah di armuzna sangat terbatas.
“Tidak perlu membawa banyak makananan, karena selama disana jemaah akan mendapatkan jatah makan. Kecuali kalau ingin bawa makanan kesukaannya yang sudah disiapkan dari tanah air silahkan saja. Itupun dalam jumlah sedikit,’ tambah dia.
Ustaz Haris yang juga pernah menjadi petugas PPIH Arab Saudi menambahkan, sementara barang-barang lainnya cukup dititipkan di tempat tinggal jemaah, melalui petugas sektor masing-masing.
Semantara Ketua Siaga Bencana Persis, dr. Sony Ramdhani yang mendampingi Sekum Persis, megimbau, agar Jemaah juga tetap memperhatikan kesehatan fisik. Karena armuzna sangat memerlukan fisik dan stamina yang sangat kuat.
Mengingat suhu cuaca di Tanah Suci bisa berkisar sampai 47 derajat Celsius, dr. Sony meminta Jemaah agar banyak menahan diri tidak keluar hotel. Apalagi menjelang siang hari.
“Kondisi cuaca di Makkah dan sekitarnya saat ini dilaporkan, rata-rata suhu tertinggi 46' Celcius. Kami tetap menghimbau kepada Jemaah haji Indonesia untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, jangan menunggu haus untuk minum, tidak memaksakan untuk selalu shalat di Masjidil Haram, tetap selalu memakai masker ketika berkumpul di ruangan terutama ketika Masjidil haram," tandas dr. Sony.
Dan juga membawa handuk kecil atau kanebo yang nanti dibasahi air secukupnya atau spray gun (semprotan air). bisa disemprotkan kebagian kepala, muka dan juga leher. Hal ini gunanya untuk membasahi dan bisa disemprotkan kebagian kepala, muka dan juga leher ketika di armuzna nanti.
“Jadi bagian kepala tetap dingin, gunanya untuk mencegah terjadi heat stroke karena cuaca yang sangat panas,” katanya.