Refleksi Ibadah Haji 2025, Ketum PERSIS: Kekuatan dari Suatu Kepasrahan

oleh Henri Lukmanul Hakim

27 Mei 2025 | 16:36

Ketum PERSIS, Dr. KH. Jeje Zaenudin (tengah bawah) bersama jemaah haji khusus Karya Imtaq usai melaksanakan umrah sahib (Foto: Istimewa)

“Allah tidak akan menyia-nyiakan kami” adalah ungkapan yang paling mewakili dari seluruh esensi keagungan iman seorang insan yang direpresentasikan oleh seorang ibu yang harus mengasuh dan melindungi bayinya seorang diri di tengah lembah gurun yang keras.


Ungkapan itu bermakna kepasrahan yang lahir dari keyakinan yang amat kuat atas kebenaran perintah Allah, meskipun akal belum bisa menangkap hikmahnya. Keyakinan bahwa pertolongan Allah lebih pasti daripada pertolongan dan pembelaan seorang suami yang penuh kasih.


Kepasrahan yang bukan lahir dari ketidakberdayaan apalagi keputusasaan, tapi lahir dari harapan yang kuat atas sebuah keyakinan, bahwa Allah sedang merealisasikan suatu taqdir yang sudah direncanakannya, untuk suatu hikmah yang teramat luas dan indah pada saat itu, sekarang, dan esok yang masih menjadi rahasia.


Rahasia itu sedikit demi sedikit tersingkap hingga akhirnya kita yang hidup di masa sekarang ini, dan umat manusia di masa yang akan datang akan terus merasakan dan menikmati suatu taqdir ilahi yang teramat indah dan sempurna.


Seluruh jemaah haji yang berjuta juta datang tiap tahun ke tempat pengasingah Siti Hajar dan Ismail ini, dan masih ada ratusan juta yang masih antri di belahan bumi untuk dapat giliran mendatangi permukaan tanah yang diberkahi ini, semua ingin merasakan bagaimana nikmatnya ibadah yang berupa prosesi yang penuh simbolis dari ungkapan,


“Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kami”. Yang melalui lisan nabi Ibrahim Allah menyeru manusia untuk hadir menunaikan haji di kota suci ini. (Makkah, Dzulqadah 1446 H/Mei 2025). []

BACA JUGA: Puncak Armuzna, Ini Imbauan Sekum Persis Ustaz Haris Muslim Terkait Barang Bawaan dan yang Harus Dilakukan Jemaah