Sahabat dan Orang-Orang Munafik

oleh Reporter

20 April 2018 | 03:38

Adakahseseorang yang mengingkari keberadaan orang-orang munafak bersama Rasulullahsaw.? Adakah seseorang yang mengingkari sesungguhnya Alloh swt. telah memuji parasahabat dalam sejumlah ayat? Apakah Al Qur’an memisahkan/membedakan antarakeduanya ini? Adakah seseorang yang mengingkari hadits ‘al haudh’ ?

Itusemua merupakan kenyataan-kenyataan yang kuat tdk dapat dipungkiri dandiingkari lagi. Tetapi bagaimana mengkompromikan semua itu?Bagaimanamungkin menyamakan antara sahabat-sahabat yang dipuji oleh Alloh dalamayat-ayat-Nya dan menjanjikan kepada mereka kekal dalam surga, mereka jugaadalah orang-orang yg murtad setelah wafatnya nabi saw. ? 

Inisemua butuh kepada penelitian dan tadabbur dengan hati yang jernih, kepadaAlloh lah kita memohon taufiq menuju kepada apa yg ia cintai dan ridhai. ApakahAl Qur’an membedakan antara sahabat dan orang-orang munafik?

Perhatikanlahayat berikut :  

وَمِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِنَ الْأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ ۖ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ ۖ مَرَدُوا عَلَى النِّفَاقِ لَا تَعْلَمُهُمْ ۖ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ ۚ سَنُعَذِّبُهُمْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَىٰ عَذَابٍ عَظِيمٍ

"diantara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga)di antara penduduk Madinah. mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. kamu(Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka.nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepadaazab yang besar". (At Taubah:101)

Ayat 101Q.S. At Taubah di atas akan lebih jelas kalau dibaca ayat sebelumnya    

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masukIslam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti merekadengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah danAllah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yangbesar". (At Taubah: 100)

Sebagaimana ayat-ayat lain mengenai keberadaan parasahabat dan keberadaan orang-orang munafik, apakah sebagian darisahabat-sahabat itu munafik atau yang satu bukan bagian dari yang lainnya.

Tidak diragukan lagi, bahwa tidak sedikit ayat-ayat yangturun mengenai para sahabat, demikian juga ayat-ayat yang turun mengenaiorang-orang munafik. Denganmentadabburi semuanya itu, dengan terang menderang bagi yang hatinya bersih,sekalipun orang awam bahwa para sahabat bukanlah orang-orang munafik, danbegitu juga sebaliknya. Kalau tidak demikian, apa faedah Al-Qur’an membedakan antarakeduanya? 

Ketika Al Qur’an memuji dan menyanjung para sahabat, tidak dimaknaimereka orang-orang munafik. Ketika mencela orang-orang munafik dan menjanjikanmereka dengan siksa neraka dan azab, maka jelas itu tidak dimaksud sahabat. Itusebagaimana Alloh memisahkan antara orang-orang mukmin dan orang-orang kafir,antara orang-orang taqwa dengan orang-orang fajir.

Adapunperbedaan antara sahabat dan orang-orang munafik di dalam Al Qur’an itu sangatjelas, terang benderang pada khitab Alloh untuk mereka. Anda akan mendapatidalam satu surat, Alloh memuji kepada orang-orang yang beriman kemudian mencelaorang-orang munafik. Ini menunjukkan bahwa golongan itu bukan termasuk golonganyg ini.

Allohberfirman :

وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ

فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ

وَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ إِنَّهُمْ لَمِنْكُمْ وَمَا هُمْ مِنْكُمْ وَلَٰكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَفْرَقُونَ

 

54. dan tidak ada yangmenghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karenamereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang,melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkandengan rasa enggan.
55. Makajanganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allahmenghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksamereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedangmereka dalam Keadaan kafir.
56. dan mereka(orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa Sesungguhnya merekaTermasuk golonganmu; Padahal mereka bukanlah dari golonganmu, akan tetapimereka adalah orang-orang yang sangat takut (kepadamu). (QS. At Taubah: 54-56).

Alloh swt. menerangkan bahwasanya orang-orang munafikbersumpah bahwa mereka termasuk golongan sahabat, kemudian memberitakan bahwamereka tidak termasuk dari golongan sahabat.

Perhatikan lagi Q.S. at Taubah ayat 100-101.

وقال تعالى: {وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَوَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْوَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُخَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ . وَمِمَّنْ حَوْلَكُممِّنَ الأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَرَدُواْ عَلَىالنِّفَاقِ لاَ تَعْلَمُهُمْ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيْنِثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَابٍ عَظِيمٍ}.


 

Dalam kedua ayat di atas, Alloh swt. menjelaskan bahwaDia menjanjikan kaum Muhajirin dan Anshor surga dan mereka kekal di dalamnya.Janji Alloh adalah hak, tidak mungkin Alloh menyalahinya. Kemudian Allohmenerangkan keberadaan orang-orang munafik di Madinah dan sekitarnya, inimenunjukkan sesungguhnya orang-orang Muhajirin dan Anshor bukanlah orang-orangmunafik, begitu juga sebaliknya.


***

Penulis: H. Deni Sholehuddin, M.Pd, Ketua Bidgar Pengembangan Dakwah dan Kajian Pemikiran Islam PP Persis


 


Reporter: Reporter Editor: admin